Kebutuhan Pangan di Kutim Masih dari Luar Daerah

Kebutuhan Pangan di Kutim Masih dari Luar Daerah

KUTIM, nomorsatukaltim.com – Kebutuhan pangan di Kutai Timur (Kutim) ternyata masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Persoalan ini jadi perhatian serius yang tak bisa disepelekan. Sebab bisa saja sewaktu-waktu terjadi kelangkaan bahan pokok. Kondisi itu akan terus menghantui, sebab ketersediaan barang jadi tergantung dengan pasokan yang datang. Akhirnya proses distribusi barang pun sangat mempengaruhi harga di pasaran. Belum lagi, pada momen tertentu daya beli masyarakat akan meningkat. Seperti saat hari besar keagamaan dan tahun baru. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, M Zaini mengatakan, sejauh ini pihaknya hanya rutin melakukan pendataan ketersediaan bahan pokok. Sehingga jika ada bahan pokok yang langka, mudah dilacak penyebabnya. Baca juga: 30 Desa Rawan Ketahanan Pangan di Paser “Jika terkendala masalah distribusi atau memang stok yang menipis dari daerah asal bisa dicarikan alternatif lainnya,” ucap Zaini dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Pemantauan juga berguna untuk melihat daya beli masyarakat terhadap suatu barang. Sebab hal itu juga memicu terjadinya kelangkaan barang. Maka dapat diambil langkah antisipasinya. “Makanya pendataan dan pemantauan itu rutin kami lakukan. Paling tidak kami bisa tahu penyebab jika terjadi kelangkaan barang,” tuturnya. Sejauh ini, pendataan dan pemantauan diprioritaskan terhadap bahan pokok saja. Seperti beras, minyak, gula, telur, daging dan lainnya. Termasuk juga bumbu masak yang sejauh ini memiliki konsumen yang tak kalah banyak. “Dari pemantauan itu, kami bisa memprediksi stok yang ada dapat bertahan berapa bulan ke depan. Dengan begitu semua bahan pangan dapat terjaga stoknya,” imbuhnya. Ia memastikan, jika bahan pokok yang masuk ke Kutim cukup banyak. Kebanyakan didatangkan dari luar pulau. Seperti Surabaya dan Makassar. Sebab untuk mengharapkan pemasok dari Kutim atau Kaltim masih belum mencukupi. Upaya pencanangan ketahanan pangan juga sudah dilakukan Pemkab Kutim. Namun hingga kini masih belum bisa memenuhi stok pangan warga. “Memang ada dari daerah sendiri, tapi tidak bisa mencukupi daya konsumsi warga. Makanya masih bergantung dari luar daerah,” kata Zaini. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: