SMK ‘Nganggur’ Akibat Aturan Gubernur

SMK ‘Nganggur’ Akibat Aturan Gubernur

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com – Kebijakan Gubernur Isran Noor yang masih menutup sekolah tingkat SMA sederajat berdampak terhadap pelajar SMK. Para peserta didik di sekolah kejuruan tak bisa mengikuti praktik lapangan, akibat terbentur kebijakan gubernur. “Metode belajar daring atau online sulit diterapkan, bagi sekolah kejuruan. Lantaran ada kurikulum yang mengaruskan para peserta didik praktik lapangan,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta Balikpapan Drs Yudi MM kepada Disway Kaltim. MKKS Swasta Balikpapan menanti arahan gubernur terkait situasi yang dialami pelajar sekolah kejuruan. "Kami mengikuti instruksi Pak Gubernur," ujar Yudi, dihubungi, Kamis (21/10). Yudi sudah berkoordinasi dengan Kacab Disdik Wilayah I Mutanto terkait status atau izin penyelenggaran PTM dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat bagi para peserta didik di Kota Beriman. Yudi menilai, sekolah-sekolah di Balikpapan sudah siap untuk kembali turun sekolah dan memulai belajar tatap muka dengan menerapkan disiplin prokes. "Kalau sudah diizinkan sekolah sudah siap. Anak-anak belajar online tidak bisa maksimal. Apalagi SMK praktik. Mudahan suasana cepat pulih kembali," ungkapnya. Pernyataan senda diungkapkan Kepala SMK N 6 Balikpapa, Nengti S.Pd. Dalam pertemuannya dengan kalangan dunia usaha dan industri baru-baru ini, ia menyampaikan kendala yang dialami anak didiknya. “Sejak tahun lalu, anak-anak yang seharusnya mengikuti praktik lapangan, tak bisa praktik,” ujarnya. Nengti memaklumi kebijakan itu karena masih dalam masa pandemi. Namun ia berharap situasi membaik, sehingga para siswa SMK bisa mengikuti kurikulum. “Kasihan anak-anak tak bisa praktik,” ujarnya. Sementara itu Dinas Pendidikan dan1 Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan sudah menerapkan metode PTM bagi jenjang PAUD, TK, SD dan SMP, sejak Kota Beriman ditetapkan sebagai salahsatu daerah berstatus PPKM Level 2. Bahkan, tingkat partisipasi peserta didik yang ikut PTM mengalami peningkatan sejak dievaluasi setelah PTM berjalan sepekan. "Dalam pelaksanaan PTM di minggu kedua ini, ada beberapa orang tua yang awalnya tidak mengikuti PTM, tapi minggu ini mengikuti PTM," ujar Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin. Kondisi itu, kata dia, mencerminkan peningkatan kepercayaan para orang tua terhadap situasi pandemi yang kini sudah terkendali. Sehingga banyak orang tua yang mulai memberi izin agar anak-anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. "Mereka sekarang sedang semangat ketemu gurunya. Tapi tetap sesuai arahan Pak Wali, karena kita masih PPKM Level 2, masih menerapkan maksimal 50 persen," katanya. Tuntutan membuka sekolah tingkat SMA sederajat sebelumnya disuarakan para orang tua murid. Selain karena kasus menurun, selama ini anak-anak SMA sudah menjalani vaksinasi. “Yang aneh sekarang ini, anak SMA divaksin, tapi sekolah yang dibuka SMP dan SD,” kata Sari, warga Graha Indah, Balikpapan Utara. *RYN/YOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: