Pemkab Kukar Bakal Luncurkan Kredit Anti Rentenir

Pemkab Kukar Bakal Luncurkan Kredit Anti Rentenir

Kukar, nomorsatukaltim.com - Penguatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satunya dengan  meluncurkan sistem permodalan anti rentenir. Dengan sasaran pedagang kaki lima (PKL) dan warung klontongan. Terlebih terlilit masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, semenjak 1,5 tahun lalu.

Sistem Penguatan modal sektor UMKM ini, didasari banyaknya pelaku UMKM terlilit rentenir. Juga banyaknya aduan dari para pelaku usahanya yang sering mengadu dengan para pelaku UMKM lain. Ia ingin sistem permodalan ini bisa sebagai penopang. Sebagai pendampingan dari kebijakan nasional. Penguatan kebijakan lokal yang ada di Kukar. Untuk tahap pertama, Pemkab Kukar bakal meluncurkan anggaran di pos APBD perubahan 2021. Dengan nilai Rp 18 miliar. Bentuknya melalui penyertaan modal khusus ke Bankaltimtara. Mekanismenya pun tetap menggunakan sistem perbankan pada umumnya. "Pinjaman tanpa bunga. Tujuannya kita ingin melepas  masyarakat agar didalam mengembangkan usaha itu ada prinsip kehati-hatian," ujar Bupati Kukar, Edi Damansyah, Kamis (14/10/2021). Sebagai awal, pelaku UMKM akan diberikan pinjaman dalam kategori pinjaman mikro. Selanjutnya, ketika  usaha masyarakat yang bersangkutan semakin maju, bisa saja ditingkatkan menjadi pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ini harapannya menjadi jalan keluar kesulitan pelaku UMKM dalam mendapatkan kredit. Karena saat ini kebanyakan pelaku UMKM masih enggan berhubungan dengan perbankan, lantaran persyaratan yang cukup panjang. Inilah menjadi pekerjaan rumah Pemkab Kukar untuk mengedukasi, terkait permodalan anti rentenir ini. "Tapi mereka harus terus diberikan edukasi bahwa ada mekanismenya yang diatur," lanjut Edi. Edi pun menggadang, bakal meluncurkan kredit anti rentenir ini kepada masyarakat. Diperkirakan akhir Oktober 2021 ini. Pertama diluncurkan di Pasar Tangga Arung, Tenggarong. Selanjutnya terus berproses. Peminatnya pun sudah banyak, meskipun begitu tidak akan membatasi targetnya. Berjalan sesuai kondisi dilapangan. "Sudah ada puluhan ribu yang daftar, tapi ini masih diverifikasi, memang yang ingin kita sasar itu PKL dan warung-warung, ini penguatan modal dan edukasinya," tutupnya. (ADV/mrf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: