Tim Satgas COVID-19 Kutim Wanti-wanti PTM

Tim Satgas COVID-19 Kutim Wanti-wanti PTM

Kutim, nomorsatukaltim.com– Kutai Timur (Kutim) telah berstatus PPKM level 2 sejak pekan lalu. Tetapi tidak serta-merta, tim Satgas COVID-19 memberi lampu hijau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, termasuk belum meratanya vaksinasi siswa.

Rapat evaluasi Tim Satgas COVID-19 ini dipimpin langsung oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. PTM Terbatas jadi agenda penting yang dibahas dalam rapat evaluasi itu. Mengingat masih belum meratanya vaksinasi terhadap siswa. Selain itu penegasan terhadap sekolah untuk menjalankan protokol kesehatan (prokes) juga diragukan. Menurut Ardiansyah, PTM terbatas memang dinilai perlu untuk dibahas mendalam. Karena masih ada kekhawatiran jika Kutim langsung menggelar PTM meski secara terbatas terlebih dahulu. “Karena untuk pelajar, yang terakses vaksin hanya di sekitar Sangatta Utara dan Selatan saja. Kecamatan lain masih minim,” ungkap Ardiansyah. Sehingga ia ingin agar kecamatan lain diminta mengejar vaksinasi terhadap siswa ini. Instruksi pun telah dikeluarkan orang nomor satu di Kutim ini. Ia meminta agar UPT pendidikan tingkat kecamatan dapat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) atau melalui puskesmas. “Dari Diskes pun melaporkan jika belum ada permintaan dari UPT pendidikan di kecamatan untuk vaksinasi siswa,” bebernya. Sementara, lanjutnya, Diskes kesulitan menetapkan sasaran sekolah yang perlu divaksin. Maka dari itu, akan lebih baik diusulkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) mengenai hal ini. Agar vaksinasi siswa lebih terkoordinir dan merata nantinya. “Jadi tidak hanya di Sangatta saja yang dapat vaksin. Daerah lain juga wajib dan Disdik yang mengusulkan,” tegasnya. Tim Satgas COVID-19 Kutim pun belum berani mengusulkan PTM terbatas dapat berjalan. Apalagi di daerah lain sudah ada kejadian muncul penularan dari klaster sekolah. Hal tersebut yang ingin diantisipasi oleh Tim Satgas. “Hal itu yang kami antisipasi, jangan sampai masalah itu jadi persoalan serius di wilayah kita,” katanya. Sementara itu, Kepala Disdik Kutim, Syahrir mengatakan, pihaknya siap untuk menjalankan instruksi Tim Satgas. Meski vaksinasi siswa tidak wajib, namun Disdik akan merujuk pada hasil pembahasan Tim Satgas ini. “Kami akan jalankan itu, dan berkoordinasi dengan UPT di kecamatan serta berkoordinasi dengan Diskes,” ucap Syahrir, singkat. (bct)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: