PTM Terbatas Mulai Hari Ini di Kutim

PTM Terbatas Mulai Hari Ini di Kutim

KUTIM, nomorsatukaltim.com – Pembelajaran Tatap Muka atau PTM terbatas di Kutai Timur (Kutim) sempat tertunda sepekan. Kesiapan sekolah yang belum maksimal jadi penyebabnya. Namun kini PTM terbatas bisa dipastikan dapat berjalan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim, Syahrir mengatakan, sejatinya PTM digelar Senin (20/9/2021) lalu. Namun karena melihat kesiapan sekolah, rencana itu baru dapat digelar sepekan setelahnya. “Insyaallah kami akan gelar PTM terbatas Senin (27/9/2021) ini. Beberapa sekolah juga sudah melakukan simulasi menggelar PTM,” ujarnya kepada Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Baca juga: Bupati Mahulu Izinkan PTM Jika Sudah Zona Hijau Pandemi COVID-19 Kelengkapan fasilitas satuan pendidikan beberapa waktu lalu perlu disiapkan. Agar sesuai dengan kebutuhan standar operasional dari tim Satgas COVID-19 Kutim. Standar itu juga telah disesuaikan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri. “Jadi kami mengacu pada standar tersebut dan telah disesuaikan dengan aturan COVID-19,” katanya. Ya, kini PTM terbatas dianggap sudah bisa berlangsung. Karena sekolah sudah melengkapi berbagai kebutuhan yang diperlukan. Baik itu sarana belajar hingga aturan dalam menjalani PTM ini. “Jadi memang sedikit berbeda dari biasanya. Karena adanya penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat,” imbuhnya. Baca juga: Demi PTM, Vaksinasi Pelajar Terus Digenjot Ia menjelaskan prokes yang dijalankan untuk murid dan guru di sekolah. Seperti tidak adanya jam istirahat dan kantin masih belum diperkenankan buka. Setiap masuk ruang kelas, murid dan guru wajib membersihkan tangan. Proses belajar mengajar pun hanya dijalankan selama empat jam dahulu. Dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WITA. Ruang kelas pun disusun dengan jarak lebih 1 meter untuk tiap siswa. Tentunya tetap memakai masker selama jam belajar berlangsung. “Saat pulang pun siswa harus bergantian keluar. Tujuannya untuk menghindari kerumunan,” urai Syahrir. Dirinya berharap agar pandemi COVID-19 ini bisa segera berlalu. Agar proses belajar mengajar pun bisa berlangsung dengan normal kembali. Terutama bagi sekolah yang ada di pelosok kecamatan. Karena dengan metode daring pun proses belajar sulit dijalankan akibat keterbatasan sinyal. “Kalau bisa normal kembali tentu proses belajar mengajar juga dapat merata. Karena di wilayah pedalaman susah untuk menggelar PTM daring,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: