Pemeliharaan Jalan Bontang-Sangatta Molor, Ini Penyebabnya
KUTIM, nomorsatukaltim.com – Jalan Bontang-Sangatta dikeluhkan warga Kutai Timur (Kutim). Pasalnya pemeliharaan jalan poros tersebut berjalan lamban dan akhirnya membuat jalan menjadi rusak. Faktor cuaca dan tersendatnya distribusi material jadi alasan utama molornya pekerjaan tersebut. Salah satu titik pemeliharaan berada di dekat pintu masuk Sangatta. Jalan Bontang-Sangatta yang tidak rata sengaja dilubangi untuk kemudian ditambal. Namun warga mengeluh, lubang yang digali tersebut justru dibiarkan begitu saja. Perbaikan jalan pun tak kunjung dilakukan. Baca juga: Gawat, Beberapa Ruas Jalan di Kukar Berpotensi Amblas Sudah sekitar tujuh bulan kondisi tersebut terjadi. Bahkan kini, kondisi jalan rusaknya semakin parah. Firman (28), warga sekitar mengaku resah dengan kondisi tersebut. Lantaran, kendaraan roda dua maupun roda empat yang masuk ke lubang galian tersebut. “Apalagi saat turun hujan, sepertinya lubang malah semakin dalam. Akibat kendaraan terus melintas,” ucapnya saat diwawancara dan dikutip dari Harian Disway Kaltim-Disway News Network (DNN). Sementara saat cuaca panas, lubang tersebut justru membuat jalan Bontang-Sangatta ini jadi berdebu. Tentunya ini mengganggu warga yang bermukim di sekitar jalan tersebut. Baca juga: Jalan Poros Samarinda-Bontang Banyak Lubang, Makin Tak Nyaman Dilintasi Warga pun bingung mengadukan hal tersebut, sebab jalan tersebut ditangani oleh Pemprov Kaltim. “Kalau bisa segera dilakukan perbaikan. Agar kondisi jalan cepat mulus kembali,” katanya. Ada sekitar tiga titik jalan rusak yang serupa dekat pintu masuk Sangatta. Hingga saat ini masih belum terlihat tanda-tanda ada perbaikan. Hanya lapisan tanah untuk pengerasan yang sudah dilakukan. Sementara untuk pengaspalan masih belum dilakukan. Baca juga: Jalan Sangatta-Bontang Amblas Picu Kemacetan Kontraktor pelaksana pemeliharaan jalan, CV Alvi Sinar Abadi. Dapat jatah pemeliharaan dengan biaya Rp 13 miliar. Mengerjakan perbaikan jalan dari pertigaan Bontang-Sangatta hingga simpang Perdau di Kecamatan Bengalon. Saat dikonfirmasi, Manajer Proyek CV Alvi Sinar Abadi, Irene mengatakan, faktor cuaca dan lambannya distribusi material penyebabnya. Sehingga pada beberapa titik, molor untuk pemeliharaannya. “Tapi kami targetkan, seluruh titik tetap akan selesai sebelum akhir tahun,” ucap Irene. Baca juga: Perbaikan Jalan Rantau Pulung Belum Tuntas Untuk cuaca, menurutnya sangat memengaruhi pemeliharaan jalan. Sebab tahapan perbaikan terganggu karena turunnya hujan. Sebab perlu mengukur kepadatan tanah, memasukkan lapisan sub grade dan sub base. Kemudian baru bisa dilakukan pengaspalan. “Terkadang bahan material ini juga terganggu karena perjalanan yang cukup lama,” ungkapnya. Ia menambahkan, sejauh ini di sepanjang jalan yang ia tangani, ada 100 lebih titik jalan rusak. Semuanya harus dilakukan pemeliharaan dan kini sedang dikebut pengerjaannya. Namun tidak menutup kemungkinan ada kerusakan baru yang terjadi. “Sehingga titik jalan yang mesti diperbaiki bertambah. Ini juga yang membuat kesan proses pemeliharaan jalan tak pernah selesai,” tandasnya. (bct/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: