Kukar Mulai Simulasi Asesmen Nasional

Kukar Mulai Simulasi Asesmen Nasional

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Untuk meningkatkan mutu pendidikan, mulai dari anak didik hingga penyelenggara satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan Asesmen Nasional (AN) pada 2021 ini. Tepatnya pada pekan keempat September hingga pekan ketiga November 2021.

Kebijakan nasional ini akan diberlakukan mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas setingkat. Seperti yang disampaikan oleh Rosita Titik Lestari, Kasi Kurikulum dan Pengembangan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar. Meskipun begitu, Rosita pun menyebut diberlakukannya AN ini bukan sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). "Tapi lebih menjurus ke peningkatan mutu anak didiknya," ujar Rosita pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Rabu (25/8/2021). Dijelaskan oleh Rosita, AN inipun akan dibagi menjadi tiga bagian. Yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Untuk AKM difokuskan untuk mengukur dan  meningkatkan literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif anak didik. Sementara untuk Survei Karakter, diikuti oleh peserta didik dan guru untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai sebagai hasil belajar nonkognitif. Serta Survei Lingkungan Belajar diikuti hanya diikuti oleh kepala satuan pendidikan, untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. "Kalau ini lebih ke nalar mereka (peserta didik) dan kompetensi mereka. Kan ada ada asesmen kompetisi minimun itu ada 3. Literasi, numerasi, dan karakter," lanjut Rosita lagi. Simulasi Asesmen Nasional ini pun sudah mulai dilakukan sejak Senin (23/8/2021) hingga September nanti secara bertahap. Karena berbasis online atau daring, perangkat komputer pun harus disiapkan oleh pihak sekolah. Sebagai sarana penunjang untuk langsung menyambung ke peladen milik Kemendikbud. Namun bagi daerah yang masuk dalam zona blankspot, terbanyak di daerah hulu Mahakam. Bakal didorong dengan sistem semi-online. Begitupun dengan skema pelaksanaannya di lapangan. Bakal dilaksanakan secara bertahap di sekolah masing-masing peserta didik. Meskipun Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas belum diizinkan oleh Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, karena kondisi perkembangan COVID-19 yang belum berakhir. Namun bakal disiasati pembatasan jumlah anak yang mengikuti. Dengan jumlah 10 peserta didik tiap harinya. Peralatan itupun mulai dialokasikan melalui skema Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS) tahap ketiga. Dengan cara mengubah Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) yang ada menjadi penganggaran membeli peralatan dan untuk pelaksanaan di September hingga Oktober nanti. Meskipun ini tahun pertama diberlakukannya AN ini, tidak membuat UN secara serta merta dihapuskan. Tetap dilaksanakan. Sehingga tidak hanya mengerjakan soal-soal ujian saja. Namun juga ada peningkatan karakter, literasi dan numerasi. "Karena kan pelaksanaan asesmen ini dimulai dari kelas 3 kelas 4 dan kelas 5, pada kelas 6 baru mengikuti UN," pungkas Rosita. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: