Bukan Kaleng-Kaleng, Orang Ini Sumbang Rp 3,5 M untuk Tangani COVID-19

Bukan Kaleng-Kaleng, Orang Ini Sumbang Rp 3,5 M untuk Tangani COVID-19

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Kasus sumbangan bodong untuk penanganan COVID-19 di Sumatera Selatan sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Akibatnya, pemerintah dan pejabat publik semakin selektif  menerima sumbangan penanganan wabah.

Namun baru-baru ini, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyambut bantuan yang diberikan seorang pengusaha, Mulyawan Margadana. Jumlahnya tak kalah fantastis; Rp 3,5 miliar. Bantuan yang diberikan terdiri dari uang tunai Rp 1,5 miliar, 25 unit alat oksigen konsentrator dan 3.000 unit alat pelindung diri (APD). Bantuan itu untuk tiga wilayah, yaitu Samarinda, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. “Kami menyampaikan donasi serta bantuan kepada pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan melawan penyebaran COVID-19,” kata Mulyawan Margadana seperti dikutip dari keterangan resmi Pemprov Kaltim. Mulyawan Margadana merupakan Direktur CSR BBE Group. Grup yang terdiri dari tiga korporasi, yaitu Indexim, PT Bukit Baiduri Energi dan Kutai Makmur. Ketiganya bergerak di bidang pertambangan batu bara. Ia juga menjabat sebagai Komite Eksternal di Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI). Menurut Mulyawan, pihaknya  akan terus bersinergi dengan semua pihak untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi. Bantuan itu diserahkan kepada Isran Noor selaku Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Mulawarman Samarinda. Penyerahan bantuan secara simbolis berlangsugn di ruang kerja gubernur, di lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (20/8). “Saya selaku kepala daerah dan mewakili masyarakat Kaltim mengucapkan terima kasih. ini pertama kali kami dapat bantuan seperti ini. Jadi apa yang paling dirasakan masyarakat terdampak Covid-19, adalah dalam bentuk sembako, ini sangat dibutuhkan,” kata Isran Noor. IKA Unmul, kata Isran Noor bekerja sama dengan pihak terkait, khususnya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kaltim dalam mengatasi dampak pandemi. Saat ini pemerintah terus mendata masyarakat terdampak COVID-19 yang tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS). Tujuannya membantu meringankan beban kehidupan sehari-hari mereka. “Bantuan yang diterima berupa uang tidak hanya didistribusikan di tiga daerah tetapi ke daerah lain juga, supaya ada pemerataan distribusi. Melalui IKA Unmul bantuan akan disampaikan kepada masyarakat dan pertanggungjawabannya dilaporkan kepada pemberi sumbangan,” jelas Isran Noor. *PRO/YOS    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: