Komisi IV DPRD Kaltim Evaluasi Penanganan COVID-19

Komisi IV DPRD Kaltim Evaluasi Penanganan COVID-19

Samarinda, nomorsatukaltim.com -  Tak kunjung lunturnya warna merah pada status daerah di Kaltim terhadap paparan virus corona. Membuat DPRD Kaltim ingin tahu lebih banyak mengenai penyebab, proses pemutusrantaian, hingga penanganan COVID-19. Serta masalah-masalah apa saja yang dihadapi.

Komisi IV DPRD Kaltim menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait evaluasi percepatan penanganan COVID-19 di Kaltim, belum lama ini. Evaluasi itu dilakukan antara Komisi IV DPRD Kaltim bersama beberapa instansi pemerintah secara virtual. Seperti disampaikan oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin S.Sos,. S.Fil seusai pelaksanaan RDP.

Politisi Golkar ini mengungkapkan terdapat beberapa hal yang menjadi pembahasan di antaranya menyangkut vaksinasi, isolasi terpusat, bantuan sosial (bansos), dan kelangkaan obat-obatan.

"Di Kaltim kita baru 26 persen, padahal targetnya bisa 2,8 juta orang," kata pria yang akrab disapa Saleh kepada Harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Minggu (15/7/2021) sore.

Menurutnya jumlah vaksinasi saat ini masih jauh dari harapan, karenanya sedang dikejar target pembentukan herd immunity di Kaltim pola dan waktunya.

DPRD
Salehuddin mengikuti RDP bersama instansi terkait.(Ist)

Untuk mencapai itu, kata Legislator Karang Paci daril Dapil Kutai Kartanegara, perlu mengejar jatah kuota vaksin dari pusat. Sebab, agak lucu ketika Kaltim diberikan rapor merah akibat positivity rate tertinggi di luar Jawa, tapi distribusi vaksin justru rendah.

"Mekanisme distribusi kok begini, seolah-olah pemda dibenturkan dengan yang punya link-nya sendiri, sementara ada lembaga lain yang melaksanakan sedangkan pemda kosong," tuturnya.

Terkait permasalahan ketersediaan oksigen dikatakan Saleh, dalam RDP tersebut ada kabar baik dari Kementerian Kesehatan, yang sudah memberikan beberapa bantuan konsentrator oksigen dan sudah dibagikan di beberapa rumah sakit di kabupaten/kota di Kaltim.

"Proses penjatahan slot, untuk kebutuhan oksigen lewat Kementerian dan Disperindagkop Kaltim juga sudah melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan yang ada di Kaltim," ungkap Saleh.

Saleh juga menyinggung, penjatahan oksigen juga dapat teratasi dengan rekanan perusahaan yang saat ini berada di daerah Kaltim.

“Dan untuk penjatahan kebutuhan oksigen itu bisa di atasi oleh beberapa perusahaan yang ada di Kaltim," beber Saleh.

Untuk pemasokan vaksinasi, Saleh menjelaskan, telah mendapatkan informasi  dari Asisten I Setprov Kaltim dan Kadiskes Kaltim bahwa vaksinasi di Kaltim sudah maksimal. Bahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga mengupayakan dengan Kemenkes dan Presiden, dan memang jatah vaksinasi untuk Kaltim relatif kecil sesuai dengan jumlah proporsi penduduknya.

"Seharusnya target jatah vaksin untuk Kaltim dengan jumlah penduduk sekitar 3,7 juta maka 70 persennya 2,8 juta penduduk yang harus divaksin agar mencapai herd immunity, sedangkan vaksinasi yang sudah berjalan baru diposisi 26,4 persen," pungkasnya. adv/top/ava

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: