Kaltim Disorot Presiden soal COVID-19, Salehuddin: Jumlah Vaksin yang Dikasih Pusat Tidak Cukup

Kaltim Disorot Presiden soal COVID-19, Salehuddin: Jumlah Vaksin yang Dikasih Pusat Tidak Cukup

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin tak sepenuhnya sepakat atas disorotnya Kaltim sebagai daerah yang gagal mengendalikan pandemi oleh presiden. Karena jumlah vaksin yang didapat Kaltim sangat lah sedikit. Untuk itu, ia mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk memberi prioritas bagi Kalimantan Timur dalam hal penyebaran vaksin COVID-19.

Di luar berbagai upaya yang dilakukan Pemprov Kaltim atau pun 10 pemerintah kabupaten/kota untuk memutus rantai penularan. Salehuddin menilai vaksinasi tetap memegang peranan penting. Masalahnya, jumlah vaksin yang diterima dari pemerintah pusat masih jauh dari kebutuhan ideal. Belum lagi bicara pemerataan untuk seluruh daerah di Kaltim.

"Bagian terpenting untuk kita adalah vaksinasi. Sebab jumlah vaksinasi di Kaltim terkecil dibandingkan dengan daerah kepulauan lainnya di daerah Kalimantan," ucap Salehuddin, Rabu (11/8/2021) pukul 10.30 Wita.

Ditambah lagi, cakupan vaksinasi COVID-19 di Kaltim masih jauh dari cukup untuk mencapai kekebalan kawanan. 

Perlu diketahui, data Satgas COVID-19 Kaltim, hingga 17 Juli lalu, cakupan vaksinasi untuk dosis pertama baru mencapai 365.950 jiwa atau 14,23 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua sebanyak 242.279 jiwa atau 9.42 persen.

Capaian ini terbilang masih jauh dari target agar Kaltim mencapai kekebalan kawanan. Yang setidaknya jumlah vaksinasi di Kaltim harus mencapai 2.571.659 jiwa.

"Kaltim tak bisa berbuat banyak atas kondisi rendahnya vaksinasi ini. Pasokan vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat sangat terbatas," jelas pria yang akrab disapa Saleh ini.

Saleh menambahkan, upaya vaksinasi di Kalimantan Timur saat ini terkendala ketersediaan vaksin. Realisasi vaksinasi di Kaltim masih sangat rendah karena tidak diimbangi dengan stok vaksin yang memadai. 

“Kaltim ini prevalensi (penularan) COVID-19 nomor dua setelah DKI Jakarta. Jumlah penduduk sedikit, tapi banyak yang terkonfirmasi positif bahkan banyak yang meninggal dunia,” kata saleh prihatin.

Sehingga Saleh meminta agar pasokan vaksin segera ditambah. Ada banyak masyarakat yang minta akan divaksin, tapi tidak bisa diberikan karena stok pemerintah tidak ada. 

“Sebenarnya kami sudah melibatkan legislator dari DPR RI agar mendorong Kemenkes menambah jumlah pasokan vaksin. Sehingga kami minta vaksin ditambah. Kami sebenarnya ingin melaksanakan vaksin, tapi stoknya tidak ada,” papar Saleh. 

Saleh pun berharap ada pertimbangan secara matang yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI untuk dapat memberikan perhatian khusus kepada Kaltim. Sehingga predikat rapor merah ini dapat pun dapat diatasi secara konferhensif.

Hingga stok vaksin memadai, Saleh meminta untuk seluruh masyarakat Kaltim lebih mawas diri lagi. Proses pencegahan secara mandiri dari masyarakat dinilainya adalah cara terbaik untuk memutus penularan.

"Untuk itu, masyarakat diminta untuk terus menjalani protokol kesehatan ketat, agar tidak terpapar COVID-19," pungkasnya. ADV/TOP/AVA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: