Tak Ada yang Kebal Paham Radikalisme

Tak Ada yang Kebal Paham Radikalisme

Temu wicara milenial Kaltara yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan.(istimewa) TARAKAN, DISWAY - Kapolres Tarakan, AKBP Yudhistira Midyahwan menegaskan, paham radikalisme bisa masuk pada semua elemen institusi, lembaga, universitas dan lainnya. Masuknya paham ini, tidak satu institusi pun yang kebal. Makanya, harus bisa mendeteksi lebih awal. "Pantauan kami, paham radikalisme yang masuk di kampus masih belum menghawatirkan," kata Yudhistira saat temu wicara milenial Kaltara yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan Sabtu (19/10), di salah satu kafé Jalan Gajah Mada. Dikatakan, soal anggota Polres Tarakan yang diindikasi terpapar paham radikalisme, masih dilakukan pendalaman. "Baru sebatas info, tapi kita akan lakukan berbagai treatment sesuai dengan tahapan eskalasinya,” bebernya. Yudhistira mengapresiasi dialog milenial yang tema besarnya membahas radikalisme yang merupakan isu terkini. “Tadi Dari sejumlah pertanyaan dan tanggapan soal paham radikalisme, kita bisa menyatukan persepsi. Semuanya juga bisa melihat dari berbagai sudut pandang negara, pemerintahan, kepolisian, dan mahasiswa. Paham radikalisme ini bisa masuk semua elemen institusi," katanya. Dialog tersebut mengajak milenial di Kaltara agar selalu waspada terhadap paham radikal yang masuk melalui berbagai institusi. Usai dialog, Ketua Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Tarakan Ferdi Ariadi mengungkapkan, pihaknya berpesan kepada pemuda di Tarakan agar mengupayakan kegiatan mereka kearah yang lebih efektif. Secara ekonomis seperti berorganisasi, atau membuat kegiatan positif lainnya. “Lewat sejumlah kegiatan positif, orientasinya adalah menjauhkan masuknya paham radikalisme kepada yang mengarah pergantian ideologi Pancasila. Sebagai bentuk informasi juga, Kapolres tadi mengakui bahwa indikasi masuknya paham itu ada. Namun dari polres sudah melakukan upaya pencegahan, dan deteksi dini. Tentu kami sangat mengapresiasinya,” ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: