Mimi Berharap PPKM Darurat Tidak Diperpanjang

Mimi Berharap PPKM Darurat Tidak Diperpanjang

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM) Darurat sedang berjalan. Ada tiga kabupaten/kota di Kalimantan Timur yang sedang PPKM Darurat. Kabupaten Berau, Kota Bontang, dan Kota Balikpapan. Anggota DPRD Kaltim, Mimi Meriami BR Pane turut menanggapi terakit PPKM Darurat tersebut.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu sangat berharap PPKM Darurat tidak diperpanjang lagi. Memang bagaikan dua sisi mata uang. Satu sisi masyarakat mesti mewaspadai wabah COVID-19. Sementara sisi lain perekonomian mesti jalan. Dia berharap pemerintah Provinsi Kaltim dalam hal ini Gubernur bisa lebih bijak dalam memberikan solusi. “Karena sangat berdampak kepada ekonomi masyarakat yang kian lemah. Yang penghasilannya harian, mesti mencari makan untuk hari itu saja, besok cari lagi. Pembatasan dapat tetap dilakukan dengan menerapkan prokes sehingga masyarakat tetap bisa beraktifitas, bisa mencari nafkah, dan roda ekonomi tetap berjalan,” ujar anggota legislatif dapil Balikpapan tersebut. Ditambahkan Mimi bahwa ekonomi dan kesehatan mesti berjalan beriringan. Pun dengan peran media massa yang menurutnya sangat penting. Terutama terkait pemberitaan tingkat kesembuhan pasien COVID-19. Setidaknya butuh peran dari semua elemen masyarakat agar pandemi ini bisa segera berakhir. Tak lupa dia menyoroti terkait belajar mengajar di sekolah-sekolah. Yang sampai saat ini masih menerapkan belajar dalam jaringan (daring). Padahal menurutnya para siswa-siswi sangat memerlukan belajar tatap muka. Dari sana mereka bisa berinteraksi langsung baik dengan guru maupun teman. Belajar tatap muka menurutnya juga menumbuhkan jiwa sosial anak. “Anak-anak adalah masa depan bangsa, belajar daring tidak efektif. Tapi malah menambah masalah, baik bagi si anak maupun orang tua. Khususnya anak-anak di tingkat PAUD dan SD, tidak cocok belajar daring. Anak-anak butuh tempat untuk menyalurkan energinya,” katanya. Mimi yakin sangat bisa dilakukan proses belajar mengajar tatap muka. Dari penerapak prokes misalnya yakni dengan mengurangi murid yang masuk hanya 50%. Menjaga jarak, melatih anak-anak disiplin. Di pihak sekolah, guru bisa dilakukan tes genose atau antigen dan pengukuran suhu tubuh. Juga vaksinasi dengan mempertimbangkan dan memperhatikan situasi yang berkembang. “Semoga pandemi ini bisa segera dikendalikan tentunya dengan kerjasama disiplin semua pihak,” harap Mimi. (fdl2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: