Angka Kematian Naik, Petugas Pemakaman di Balikpapan Butuh Excavator Mini

Angka Kematian Naik, Petugas Pemakaman di Balikpapan Butuh Excavator Mini

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Angka kematian kasus terkonfirmasi positif di Balikpapan kian meningkat. Sampai Senin (12/7/2021),tercatat 24 orang bakal dimakamkan. Di Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus jenazah pasien COVID-19 di Kilometer 15, Balikpapan Utara. Berdasar data tim pemakaman jenazah COVID-19.

Ketua Tim Pemakaman COVID-19 Fajar Sulaiman menyebut pihaknya sudah menerima konfirmasi, bahwa ada 24 jenazah yang perlu segera dimakamkan. Otomatis para petugas harus bekerja ekstra, membuat lubang untuk pemakaman. "Ini sudah ada 24 jenazah yang konfirmasi. Makanya kami secara gantian makamnya," ujarnya saat dihubungi. Menurutnya peningkatan jumlah kematian harian di Kota Balikpapan mulai tak sebanding dengan upaya petugas pemakaman. Ada 18 orang petugas pemakaman sudah bergabung dalam timnya. Hanya saja, kebutuhan pembuatan lubang makam harus menyesuaikan jumlah jenazah. Biasanya, para petugas penggali lubang makam membuat 15 galian setiap hari. Sehingga biasanya, ada saja lubang yang belum terisi. Karena jumlah jenazah belum pernah menyentuh angka di atas 15. Nah, kali ini berbeda. Jumlah lubang begitu cepat terisi. Dan hanya tersisa dua lubang saja. "Tadi pagi (Senin) sudah kita makamkan 9 orang, terus ini ada 5 orang lagi mau kita makamkan. Nah masih ada sisa 2 lubang lagi. Jadi masih ada 10 jenazah yang belum ada lubang," ujarnya. Fajar berharap pemerintah dapat memfasilitasi petugas pemakaman dengan alat excavator kecil agar memudahkan kerjanya. Sebab saat ini para penggali pemakaman sudah kewalahan. Terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut memang telah terjadi peningkatan jumlah kematian kasus positif COVID-19 selama dua pekan belakangan. Tetutama jumlah kematian orang di rumah, yang sedang menjalani masa isolasi mandiri. Ada 20 kasus sebutnya. Hanya saja proses pendataannya tidak bisa serta merta bisa masuk dalam data rilis harian. Lantaran harus dilakukan serangkaian uji klinis. Terutama jenazah yang belum ada hasil skriningnya. "Jadi harus swab posmortem dulu. Kita tunggu hasilnya dulu jadi tidak bisa langsung masukkan di data," katanya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: