Kadisdik: Tak Ada Konflik di SMA Negeri 10

Kadisdik: Tak Ada Konflik di SMA Negeri 10

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi sebenarnya sudah buka suara menanggapi polemik SMAN 10 Samarinda. Ia menerangkan bahwa SMA Negeri 10 Samarinda pasti akan pindah ke gedung baru yang tersedia di Jalan Perjuangan. Ia sependapat, masih memerlukan waktu untuk proses pemindahan itu.

“Barang-barang yang selama ini ada di Yayasan Melati kan perlu diatur, supaya waktu pindah ke sana tinggal susun. Karena barangnya tidak sedikit,” beber Anwar Sanusi, Senin (7/6) . Di samping itu, Anwar menyebut, bahwa sebenarnya tidak ada konflik antara kedua belah pihak, dalam hal ini Yayasan Melati dan SMA Negeri 10 Samarinda. Yayasan Melati dijelaskan Anwar hendak melakukan perbaikan pada fasilitas sekolah mereka. "Tidak ada konflik," tegasnya. Meski begitu, situasi di SMA Negeri 10, jauh dari kesan "tidak ada konflik".  Ini terlihat antara lain dari pernyataan pihak-pihak yang berseberangan. Juga adanya upaya untuk mengosongkan gedung sekolah. Menurut Anwar Sanusi, hal itu dilakukan untuk memindahkan secara bertahap barang milik SMA Negeri 10 Samarinda . Dan proses pemindahan ke gedung baru itu, menurutnya harus dilakukan bertahap. “Kalau kami targetkan tahun 2022 sudah bisa pindah. Sementara butuh waktu,” kata Anwar kepada awak media. Ia meminta pengertian berbagai pihak dalam hal ini. Informasi yang beredar dipublik terkait kisruh yang terjadi antara kedua belah pihak juga dipastikannya tak ada. Kedua pihak masih berkomunikasi dengan baik. “Tapi memang, untuk pindah ya itu tadi. Perlu waktu, mohon pengertiannya,” tandas Kadisdik. Asal tahu saja, perselisihan terjadi antara Pemprov Kaltim dengan Yayasan Melati yang mengelola lembaga pendidikan SMA Plus Melati, atau SMAN 10 Samarinda. Berdasarkan keputusan pengadilan, pemerintah akan memindahkan lokasi sekolah ke tempat lain. Meski begitu, para orang tua siswa berharap rencana itu tidak mengorbankan kepentingan pendidikan para siswa. Apalagi sampai terjadi pengusiran.  (das)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: