Gunungan Batu Bara Hajar Jembatan Martadipura
Kukar, nomorsatukaltim.com - Video kejadian tumpukan gunungan batu bara menghajar bagian bawah Jembatan Martadipura, Kota Bangun, Kutai Kartanegara pada Senin (31/5/2021) sore, ramai diperbincangkan warganet.
Bermula dari sebuah kapal ponton penarik batu bara melintas di bawah jembatan yang memiliki panjang 15,3 kilometer tersebut. Tak lama kemudian 5 gunungan batu bara yang dimuat dalam ponton, nampak menghajar bangunan bawah jembatan. Hingga saat berita ini diturunkan, belum diketahui apa ada kerusakan struktur jembatan atau tidak. Walaupun dalam video kejadian tidak terlihat ada kerusakan yang terjadi, namun jika perihal seperti ini dibiarkan terjadi berulang kali, maka dapat dipastikan, umur jembatan yang dibangun dengan total biaya sebesar Rp 235 miliar lebih tersebut tidak akan bertahan lama. Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara H.M. Alif Turiadi, SE saat dihubungi nomorsatukaltim.com, mengatakan, jika kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Pada 2017 lalu peristiwa serupa pernah terjadi. Bahkan pada saat itu tumpukan batu bara terhempas hingga ke atas jalan jembatan. Sejak itu dirinya meminta agar ada kapal pandu yang mengawal kapal pengangkut batu bara saat melintasi jembatan di wilayah Kukar. Itu penting untuk memantau dan menjaga aset berupa jembatan, selain itu pula dapat menambah pemasukan bagi daerah. "Pemkab Kukar harus segera memanggil pihak perusahaan batu bara tersebut, agar mempertanggungjawabkan kejadian itu. Ke depan harus ada kapal pandu yang memandu dan memantau pergerakan kapal ponton batu bara yang melintas di area jembatan. Bagaimanapun jembatan Martadipura merupakan aset daerah dan dibangun dari uang rakyat," tegasnya. Dihubungi terpisah, Camat Kota Bangun Mawardi menyebutkan dirinya sedang tidak berada di tempat saat kejadian. "Saya belum bisa memastikan, soalnya tidak berada di tempat saat kejadian. Mengetahui peristiwa tersebut dari video yang beredar di medsos," ungkapnya. Perlu diketahui Jembatan Martadipura yang menghubungkan wilayah Kota Bangun Utara dan Selatan tersebut, merupakan fasilitas penting bagi masyarakat Kukar di pedalaman. Karena juga menghubungkan kecamatan lain seperti Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang. (rjw/bay)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: