Bankalimtara Minta Dukungan DPRD Kaltim Supaya Dapat Tambahan Penyertaan Modal Rp 150 Miliar

Bankalimtara Minta Dukungan DPRD Kaltim Supaya Dapat Tambahan Penyertaan Modal Rp 150 Miliar

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Bankaltimtara meminta tambahan modal kepada pemprov Kaltim sebesar Rp 150 miliar. Kebutuhannya untuk menyuplai unit syariah sebesar 20 persen. Guna memuluskan langkahnya, direksi meminta persetujuan Komisi II.

Semula Bankaltimtara hanya mendapat penyertaan modal sekitar Rp 100 miliar. Dari usulan Rp 250 miliar pada 2020 lalu. Pengurangan itu akibat recofusing anggaran oleh Pemprov. Tahun ini, direksi pun meminta tambahan sisa anggaran penyertaan modal tersebut. “Direksi mengajukan Rp 250 miliar. Yang disetujui Rp 100 miliar. Artinya masih ada kekurangan Rp 150 miliar. Ini yang coba kita komunikasikan, apakah bisa diberi atau tidak,” ucap anggota komisi II DPRD Kaltim Ali Hamdi. Bank tersebut memang patut menjadi anak emas dari sekian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemprov. Alasannya karena jelas memberikan kontribusi bagi kas daerah, terutama menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Ali, dengan bertambahnya penyertaan modal, diharapkan bisa meningkatkan kinerja perbankan tersebut. “Karena pada 2020 rasanya hanya 4 kabupaten/kota saja yang menambah modal," lanjutnya. Untuk cabang Samarinda sendiri sudah mendapat penyertaan senilai Rp 2 miliar. Cenderung kecil. "Karena salah satu komponen vital itu kan pemodalan. Itu intinya di situ. Nanti akan ada pertemuan selanjutnya," tandasnya. Anggota Komisi II lainnya, Sutomo Jabir turut menambahkan Pemprov pernah menyertakan sekitar Rp 50 miliar sekitar 2015-2016. Dan terakhir di 2020 lalu. "Artinya senggang waktu 5 tahun baru kita sertakan lagi Rp 100 miliar," ujarnya. Bank daerah itu sendiri mendatangi komisi II dan menyampaikan keinginan tersebut. Namun ada lagi. Yakni harus memiliki unit syariah yang berdiri sendiri. "Ketika mereka pindah artinya harus disertakan modal dari modal BPD yang ada sekarang. Harus disertakan 20 persen ke bank syariah nanti, makanya butuh penambahan modal," ucap Ketua PKB Berau ini. Itulah salah satu dasar untuk penyertaan modal. Dari data yang diimpun Disway Kaltim, Bankaltimtara cenderung surplus. Bahkan realisasi pengeloalan kekayaan daerah diatas 10 persen. Sebagai contoh penyertaan modal pada 2018 senilai Rp 1,434 triliun, terealisasi Rp 2,803 triliun. Namun pada 2019 realisasi turun menjadi Rp 2,166 triliun. (boy2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: