Disdikbud Mahulu Optimistis PTM Mulai Juli, 80 Persen Guru Sudah Vaksin

MAHULU, nomorsatukaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), menargetkan pada tahun ajaran baru di Juli mendatang, sekolah se-Mahulu bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kepala Disdikbud Mahulu, Feridiana Hendoq mengungkapkan, pihaknya optimistis PTM dapat berjalan mulai Juli, karena vaksinasi COVID-19 telah dilaksanakan dan juga Mahulu sejak 20 Mei 2021 telah kembali ke zona hijau, tanpa paparan corona. “Optimis, semoga Mahulu terus zona hijau terbebas dari paparan COVID-19. PTM sangat diharapkan, karena saya dapat masukan dari lima kecamatan se-Mahulu. Siswa-siswi sudah jemu selama 1,5 tahun dengan pembelajaran jarak jauh,” urainya kepada Harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com di Ujoh Bilang, Senin (24/5/2021). Kadisdik menyebut, Disdikbud Mahulu berencana akan memulai PTM pada Juli 2021, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Namun persyaratan utama PTM kata dia, setelah semua tenaga pendidik baik guru PNS dan honorer divaksin COVID-19. “Sekitar akhir Juni akan ada surat edaran resmi tentang dimulainya PTM sekolah se-Mahulu. Rencana Juli dimulai PTM, semoga Mahulu tetap zona hijau,” ungkapnya. Terkait jumlah tenaga pendidik di Mahulu yang sudah divaksin COVID-19, Feridiana belum bisa memastikan jumlahnya. Dia mengatakan Disdikbud Mahulu terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB), agar seluruh tenaga pendidik baik PNS maupun non-PNS semuanya mendapat vaksin pada Juni mendatang. “Tenaga pendidik mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD)/MI, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs/sederajat, bahkan Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA yang merupakan kewenangan provinsi,” katanya. Feridiana Hendoq menambahkan, belum ada laporan jumlah total tenaga kependidikan di Mahulu yang sudah divaksin COVID-19. Data yang dibagikan oleh Dinkes Mahulu, menunjukan masih beberapa guru pendidik yang belum mendapat vaksin. “Saat ini kami (Disdikbud) masih mendata jumlah tenaga pendidik yang belum divaksin,” tukas Feridiana Hendoq. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes P2KB Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso mengakui khusus tenaga pendidik se-Mahulu, hingga masa vaksin tahap II termin IV, sudah 80 persen yang mendapat vaksin COVID-19. “Sisanya hanya sekitar 20 persen yang belum menerima vaksin. Kami (Dinkes P2KB) berulang menginformasikan agar para guru yang belum menerima vaksin untuk segera mendaftar di puskesmas terdekat,” tuturnya. Hal itu menurut Teguh Santoso, agar Diskes P2KB melalui puskesmas terdekat mudah menjadwalkan waktu vaksin. Karena para guru pendidik merupakan prioritas utama vaksin saat vaksinasi umum. Termasuk tenaga pelayanan masyarakat di lingkup Pemkab Mahulu. “Saya mohon agar Disdikbud menginstruksikan kepada sekolah se-Mahulu. Agar guru yang belum menerima vaksin untuk segera mendaftar ke puskesmas terdekat. Kalau ada vaksin umum bisa bersama,” harapnya. Khusus kampung terjauh dan terpencil, Kadinkes mengharapkan peran aktif para guru yang belum menerima vaksin COVID-19. Agar proaktif datang mendaftar ke puskesmas terdekat. “Daerah kampung terjauh, di antara di Long Merah. Bahkan ada sejumlah sekolah yang sulit dijangkau oleh tim Dinkes. Mohon proaktif para guru, sehingga pada Juli nanti 100 persen guru se-Mahulu sudah menerima vaksin,” tandas Teguh Santoso.(imy/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: