Lurah Sangasanga Dalam: Banjir Akibat Drainase dan Minimnya Reklamasi Tambang

Lurah Sangasanga Dalam: Banjir Akibat Drainase dan Minimnya Reklamasi Tambang

Kukar, nomorsatukaltim.com - Pasca banjir yang melanda dua kelurahan di Kecamatan Sangasanga, yakni Kelurahan Sangasanga Dalam dan Kelurahan Jawa, beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait langsung melakukan tinjauan di lapangan, Jumat (21/5/2021). Untuk mengetahui penyebab utama banjir dan melakukan mitigasi dan penanganan lanjutan.

Lurah Sangasanga Dalam, Muliadi Sugiansyah menjelaskan, berdasarkan hasil tinjauan tersebut, beberapa poin keputusan pun dirangkum dalam berita acara. Yakni membuat perencanaan untuk penanggulangan banjir dan longsor ke depan. Di samping meminta sinergi perusahaan yang ada di sana untuk turut membantu. Normalisasi drainase pun langsung dikebut. Sejak kunjungan OPD terkait ke dua kelurahan tadi, pada Jumat (21/5/2021) lalu. Membersihkan endapan tanah atau lumpur yang mencapai 1 meter. Tentu sangat mengganggu aliran air ketika hujan turun dengan intensitas yang tinggi. "Untuk pertama melakukan pengerukan material, langkah cepat yang bisa dilaksanakan, dan perusahaan turut membantu," ujar Muliadi pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Minggu (23/5/2021). Selanjutnya, Muliadi juga mengatakan hasil rapat tersebut memutuskan akan membuat master plan untuk membuat saluran drainase baru. Dengan melakukan beberapa pembongkaran jalan. Di samping memperbaiki gorong-gorong yang dikira sudah tidak layak untuk menampung atau menyalurkan debit air ketika hujan deras. Pembuatan gorong-gorong tersebut diperkirakan terealisasi sekitar Agustus-September 2021 mendatang. Program ini masuk dalam prioritas Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2020 lalu. Dikarenakan banjir yang kerap terjadi sejak 7-8 tahun silam. Selain permasalahan drainase yang tidak cukup mampu secara kapasitas menampung aliran air. Penyebab utama kerap terjadinya banjir dikarenakan banyaknya perusahaan yang beroperasi. Ditambah beberapa perusahaan yang meninggalkan lubang eks galian tambang begitu saja. Tanpa memerhatikan reklamasinya secara maksimal. Dan inipun menjadi perhatian utama, bahkan disebut-sebut Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar bakal turun tangan terkait permasalahan reklamasi yang tidak dipenuhi perusahaan. "Ada perusahaan batu bara tinggalkan reklamasi yang belum maksimal, makanya air semua turun ke permukiman warga," pungkas Muliadi. Diketahui, intensitas hujan di Kecamatan Sangasanga sangat tinggi pada Rabu (19/5/2021) lalu. Akibatnya sebanyak 14 RT di Kelurahan Sangasanga Dalam terimbas banjir dan 1 RT mengalami tanah longsor. Sedangkan di Kelurahan Jawa turut mendapat korban. Karena hujan yang dimulai pukul 15.30 Wita menyebabkan banjir dan berdampak pada sedikitnya 322 kepala keluarga (KK). (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: