Petugas Pemulasaran COVID-19 di Kubar Mengaku Belum Terima Insentif
Kubar, nomorsatukaltim.com – Memasuki hari ketiga Lebaran Idulfitri 1442 Hijriyah, petugas pemulasaran atau penggali kubur jenazah COVID-19 di Kutai Barat ternyata belum menerima insentifnya oleh pemerintah. Lebaran sudah lewat dua hari.
Hingga Sabtu (15/5/2021), belum ada tanda pencairan insentif bagi para penggali kubur ini. Awak nomorsatukaltim.com mencoba menelusurinya. Salah seorang petugas berhasil ditemui, Amin bukan nama sebenarnya ini mengaku, belum menerima hak insentif sejak awal 2021. “Ya memang kalau insentif tahun 2020 lalu sudah semua kami terima. Yang sekarang ini (tahun 2021) belum sama sekali. Pastinya mulai Januari 2021 belum ada cair,” kata Amin kepada media ini, malam kemarin. Disinggung soal alasannya ia bergumam, karena tak berani membeberkan. Namun lebih dijelaskan soal waktu yang berlarut, yang tak kunjung mendapat respons. Padahal, ungkap dia, tugas ini juga berisiko besar bagi mereka. Bahkan sempat jauh dari keluarga, karena mengurus jenazah COVID-19. “Saya hanya berharap ini segera cair. Baik dari pemerintah pusat atau pemda, yang penting bagi kami keterima. Anak dan istri sudah menunggu,” pintanya. Jika selama ini, kata dia, insentif 2020 lalu diterima sudah habis. Belum lagi harus memenuhi kebutuhan lain. Sementara Aidil, petugas lainnya yang juga tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) mengutarakan nasib yang sama. Ia belum juga menerima hak insentif tersebut. Namun bagi pria yang bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar ini mengaku sangat sibuk menangani kasus tersebut. ”Informasinya masih selentingan. Katanya berkas pencairan baru diajukan sekarang. Itu termasuk dari Januari 2021 ini. Enggak tahu sampai bulan berapa nanti yang dicairkan,” sebutnya. Meski lebaran telah lewat dan larangan mudik pun diterapkan, maka ia berharap agar tidak ada hambatan lagi proses pencairannya. Untuk diketahui, angka kasus kematian COVID-19 sejak awal pandemi hingga sekarang tercatat 65 kasus di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Semua jenazah COVID-19 dikuburkan di lokasi pemakaman khusus, yang terletak di Belaw Gesaliq RT 12 Kecamatan Barong Tongkok. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Rita Sinaga tidak dapat dihubungi lewat telepon selulernya oleh awak media. “nomor yang anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan,” dering akhir teleponnya oleh wartawan. Hingga Jumat 14 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 3.508 orang. Penambahan kasus positif baru ada 11 orang. Kecamatan Melak dan Barong Tongkok, termasuk dua wilayah yang rawan COVID-19. Karena berstatus zona merah dari 16 kecamatan di Kubar. (luk/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: