Imam dan Khatib Salat Id Diprioritaskan Rapid Test Antigen

Imam dan Khatib Salat Id Diprioritaskan Rapid Test Antigen

Balikpapan, nomorsatukatim.com - Sebanyak dua ribu alat skrining rapid antigen disiapkan untuk pelaksanaan salat Id. Pelayanan skrining dari Satgas COVID-19 Balikpapan itu diprioritaskan bagi para imam, khatib dan muazin salat Id.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan enam fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk memberikan pelayanan skrining massal itu secara cuma-cuma. "Kami imbau agar imam, khatib. Paling tidak panitia inti tiga orang melakukan rapid antigen," ujarnya, Senin (10/5/2021). Ia menyebut pelaksanaan rapid antigen sudah bisa diakses hari ini dan Selasa (11/5/2021) besok. Ia mencontohkan, bagi panitia inti atau pengurus masjid di wilayah Balikpapan Kota atau Balikpapan Tengah, bisa datang langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman Balikpapan. Syaratnya hanya diminta membawa KTP dan surat keterangan bahwa yang bersangkutan merupakan pengurus masjid yang akan melaksanakan salat Id berjamaah. "Saya dapat data dari ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) Balikpapan Pak Solehuddin ada 430 masjid. Tapi kita belum tahu apakah semua masjid akan melaksanakan salat Id," tukasnya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi juga mengimbau hal yang sama. Menurutnya skrining awal terhadap panitia pelaksana salat Id perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Adapun soal aturan pelaksanaan salat Id di lapangan terbuka, kata dia, telah diatur Satgas COVID-19 Nasional. "Ya kan sebenarnya boleh. Dengan catatan bisa dilakukan di wilayah zona hijau atau kuning," katanya. Adapun data Satgas COVID-19 Kaltim menunjukkan jika seluruh wilayah di Kaltim masuk dalam zona oranye. Sehingga pemerintah di daerah mengambil langkah atau kebijakan terbaik, yakni melonggarkan pelaksanaan salat Id berjamaah di masjid-masjid di lingkungan warga. "Harusnya tidak boleh sama sekali. Tapi kita ambil jalan tengah," katanya. Jika satgas di daerah diminta lebih tegas, katanya, maka warga diminta mengikuti imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melaksanakan salat Id di rumah saja. "Menteri Dalam Negeri juga sudah menyampaikan sebaiknya salat Id di rumah saja. Sekarang pilihan kita, masyarakat itu kalau mau aman memang di rumah," imbuhnya. (ryn/eny) https://www.youtube.com/watch?v=RZFZ2t6r4Sk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: