Menanti Restu Bangun Pelabuhan Penyeberangan Melak-Mook Manar Bulatn
Kubar, nomorsatukaltim.com – Usulan warga dua kecamatan pesisir Sungai Mahakam di Kubar masih abu-abu, terkait pembangunan pelabuhan penyeberangan menghubungkan Kecamatan Melak dan Mook Manaar Bulatn itu.
Sebab selama ini, warga mengandalkan feri penyeberangan sebagai mobilitas setiap harinya. Belum ada penunjang khusus pemerintah yang terwujud. Sebetulnya ada, yaitu Jembatan Aji Tulur Jejangkat. Proyek mangkrak saat ini, namun sempat jadi kebanggaan warga jika terbangun. Tapi nasib bicara lain, kabar kelanjutan proyek multiyears itu pun seperti terkubur dalam-dalam alias belum bias dilanjutkan. Pemkab Kubar melalui dinas terkait telah ada pembahasan terkait hal ini. Lewat rapat yang dipimpin Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Rakhmat bersama instansi terkait lainnya, ia mengatakan segera memverifikasi status lahan yang menjadi titik pembangunan pelabuhan penyeberangan. “Kita siapkan tim khusus secara teknis mengecek dan meninjau lokasi di lapangan. Menilai pengaruhnya terhadap lokasi proyek jembatan ATJ, karena berdekatan,” kata Rakhmat dalam rapat koordinasi di lantai III ruang koordinasi Setdakab, belum lama ini. Mantan Camat Melak ini pun menjelaskan, keputusan selanjutnya akan dibahas dalam rapat internal pemerintah dalam memutuskan persetujuan usulan warga soal pembangunan pelabuhan penyeberangan. “Karena lahan yang diminta adalah milik Pemkab Kubar, ini tentunya harus melalui berbagai pertimbangan matang beberapa pihak,” jelasnya. Sementara itu, Camat Mook Manor Bulatnn Rusmansyah mengungkapkan alasannya memperjuangkan usulan warga dua kecamatan tersebut. Yakni adalah sering terjadi konflik para pemilik kapal penyeberangan. Juga memangkas volume antrean kendaraan yang ingin menyeberang. Atas dasar itulah ia harus memperjuangkan pembangunan pelabuhan penyeberangan secara gratis oleh pemerintah setempat. Ini juga sesuai arahan Bupati Kubar FX Yapan agar berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai hal dimaksud. Diketahui, pelabuhan yang tersedia saat ini ada 4 titik lokasi penyeberangan yang kerap digunakan warga. Dan itu pun sudah tak mampu menampung jumlah kendaraan yang masuk. Oleh sebab itu, ia berharap ada titik terang dari pertemuan tersebut. Dalam kesempatan itu, Rudi Hendra mewakili sejumlah warga menilai, jika pembangunan pelabuhan penyeberangan dibangun akan berdampak positif kepada warga oleh angkutan perusahaan. Sebab, akses kampung warga selama ini kerap menjadi korban aktivitas angkutan perusahaan. “Besar harapan kami supaya pelabuhan penyeberangan ini direalisasikan Pemkab, agar akses kampung tak lagi dapat dilewati truk-truk besar perusahaan,” pinta Rudi. (luk/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: