Tingkatkan Pendapatan Kampung lewat Pasar Tradisional

Tingkatkan Pendapatan Kampung lewat Pasar Tradisional

Wiyati (DOK) TANJUNG REDEB, DISWAY – Meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat kampung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, membangun sejumlah pasar tradisional. Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Wiyati mengatakan, pembangunan pasar tradisional di tiga kecamatan telah rampung dan resmi dibuka. Yaitu di Kecamatan Gunung Tabur, Bidukbiduk dan Biatan. Pembangunan pasar tradisional Kecamatan Bidukbiduk dan Biatan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan di Kecamatan Gunung Tabur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sementara, pada tahun 2018 lalu, pembangunan pasar dilakukan di Merancang Ilir, Pegat Bukur dan Labanan Makmur yang endapat bantuan dari DAK senilai Rp 2,4 miliar serta APBD Berau Rp 1,2 miliar. “Masing-masing pasar mendapat alokasi Rp 1,2 miliar,”katanya Wiyati menyampaikan, bahwa sebelum melakukan pembangunan, pemerintah daerah telah melakukan peninjauan terlebih dahulu. Pembangunan pasar memiliki beberapa kriteria dan harus memenuhi syarat tersebut. Yakni, persoalan lahan dan embrio pasar. “Jadi kita memilih lokasi yang telah memiliki pasar terlebih dahulu, kemudian dibenahi melalui pembangunan ini,” ujarnya. Lanjutnya, akan ada pembahasan terkait pengelolaannya. Pemda akan mempertimbangkan pengelolaan pasar tradisianal yang telah tersebar di beberapa kampung. “Kita inginnya menyerahkan kepada kampung agar memberikan penghasilan bagi kas kampung untuk pengelolaannya. Diharapkan juga agar kesiapan SDM kampung dimaksimalkan,” jelasnya. Wiyati menegaskan, bahwa pembangunan pasar ini akan membantu masyarakat di kampung untuk pengembangan ekonominya. Apalagi di pasar ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat kampung yang sebagian petani dalam memasarkan hasil pertaniannya. Pasar tradisional yang akan dibangun ini, bakal terus berlanjut dengan target seluruh kampung memiliki pasar yang representatif. Namun, pemerintah saat ini masih menyasar kampung yang telah memiliki aktivitas jual beli masyarakat dengan pasar tradisional yang ada. “Kami masih mengevaluasi kampung mana saja yang telah ada aktivitas ini. Jadi bisa kita masukan data untuk target pembangunan berikutnya,” ungkapnya. Seperti yang dikatakan Kepala Kampung Pegat Bukur, Suhariyadi Kusuma, dengan adanya pembangunan pasar di Kampung Pegat Bukur memberikan dampak yang relatif meningkat terhadap perekonomian masyarakat setempat. “Alhamdulillah, hal ini sangat berpengaruh karena di kelola oleh BUMK,” ucapnya. Menurutnya, pembangunan itu sangat membatu para petani dan peternak dalam menjajakan hasil panennya. Pedagang pasar tradisional bukan hanya berasal dari Kampung Pegat Bukur melainkan dari beberapa kampung yang berada dekat dengan wilayah Pegat Bukur. “Kami sangat teruka kepada seluruh pedagang yang ingin menjajakan dagangannya di pasar tradisional kami,”pungkasnya. (*/fst/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: