Satgas Bangun Posko di Mal

Satgas Bangun Posko di Mal

Balikpapan, Nomorsatukaltim.com - Pemkot Balikpapan sedang mengevaluasi kebijakan pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan atau mal. Lantaran biasanya, terjadi peningkatan jumlah pengunjung mal. Khususnya saat mendekati Hari Raya Idulfitri.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut belum bisa memutuskan sampai kapan izin operasional pusat perbelanjaan bisa dilaksanakan. "Masih kita evaluasi. Kalau hari lebarannya, sebenarnya enggak ada masalah. Yang jadi masalah adalah sebelum hari Lebaran," ujarnya, Senin (3/5). Menurutnya, kondisi lonjakan pengunjung lebih sering terjadi sebelum Lebaran. "Kalau hari Lebaran enggak mungkin lagi (membeludak). Paling cuma sebagian keluarga makan-makan di sana. Kalau sekarang itu membeludak orang-orang membeli keperluan seperti pakaian," tukasnya. Alasan satgas belum bisa mengambil keputusan, kata dia, karena pihaknya perlu melihat data di lapangan terkait rencana antisipasi. Sehingga satgas nantinya punya gambaran tentang kebijakan seperti apa yang akan diterapkan. Namun untuk saat ini, pihaknya berencana mendirikan posko satgas di pusat-pusat perbelanjaan. "Mulai malam ini atau besok kita bangun posko-posko. Untuk menjaga dan mengantisipasi," katanya. Posko itu juga berfungsi untuk menjalin koordinasi dengan satgas yang dibentuk manajemen atau pengelola mal. "Kita masih pelajari apakah ini (izin operasional mal) berlangsung sampai selesai (selama Ramadan), atau nantinya ada waktu jeda. Ini masih berlangsung (pembahasannya)," imbuhnya. Sementara itu, beberapa pihak pengelola mal sudah menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang utama. Misalnya Public Relation (PR) Senior Balikpapan Super Blok (BSB) dan Pentacity Balikpapan Adelina memastikan persiapan yang dilakukan menerjunkan tim operasional bersama tim satgas COVID-19 BSB, agar semua pihak baik manajemen, mitra dan pelaku usaha yang menempati setiap tenant selalu memaksimalkan (prokes). Terutama jika ada kenaikan pengunjung yang membeludak. "Karena yang membeludak itu bisanya bukan saat hari lebarannya. Tapi sebelumnya, seperti hari-hari biasa saat ini. Jadi sudah kita antisipasi dengan merencanakan segala sesuatunya dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya, Minggu (2/5) lalu. Beberapa tenant dengan brand besar, kata dia, sebut saja seperti Matahari dan H&M, membatasi jumlah pengunjungnya sampai 50 persen dari total kapasitasnya. Hal serupa disampaikan Public Relation Rapak Plaza Hamzah. Menurutnya sampai saat ini, baik pihak pengelola pusat perbelanjaan maupun pemangku kebijakan, sudah bekerja optimal agar bisa bersama-sama menekan penyebaran COVID-19 dengan cara menerapkan prokes di segala aspek. "Dampak positifnya yakni pemulihan ekonomi masyarakat bisa tercapai. Artinya dengan tren kasus yang melandai ini, mal bisa tetap beroperasi. Hanya saja kita enggak boleh terlena," tukasnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: