10 Kecelakaan Kapal Selam Sepanjang Masa
Insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 bukan kali pertama terjadi dalam sejarah kapal selam atau unterseeboot. Bahkan di negara maju sekaliber Amerika, Rusia, dan China, masing-masing telah mengalami kehilangan kapal selam karena kecelakaan.
HAL ini karena mengoperasikan kapal selam khususnya yang berteknologi nuklir rentan mengalami malfungsi. Apa saja kecelakaan kapal selam paling mengerikan yang terjadi di dunia? Berikut rangkuman yang disarikan dari pelbagai sumber. Pertama, ARA San Juan. Kapal selam diesel elektrik Angkatan Laut Argentina, ARA San Juan, menghilang secara misterius pada November 2017 dalam perjalanan ke pangkalan angkatan laut Argentina di Mar del Plata. Dilansir dari The National Interest, puing-puingnya yang hancur ditemukan hampir tepat satu tahun berselang pada 16 November 2018 oleh Seabed Constructor, sebuah kapal milik perusahaan pencari AS, Ocean Infinity, setelah pencarian panjang nan traumatis untuk kapal selam yang menarik perhatian dari seluruh dunia. Salah satu hipotesis yang paling mungkin adalah kapal tenggelam karena malfungsi katup ventilasi “Eco-19”. Demikain menurut Buenos Aires Times. Investigasi mengungkapkan katup ventilasi internal memungkinkan air mengalir ke tangki baterai kapal selam. Menghasilkan korsleting di tangki baterai. Kebakaran itulah yang kemungkinan menghasilkan peningkatan kadar hidrogen. Kedua, Kurs. Barangkali Kursk adalah salah satu bencana kapal selam terburuk yang dialami Rusia modern. K-141 Kursk, kapal selam rudal bertenaga nuklir Project 949A Antey-class (Oscar II) dan berbobot 16 ribu ton itu hancur dalam ledakan besar pada 12 Agustus 2000. Sebanyak 118 awak kapal selam ini tewas. Tempo mengutip Moscow Times, investigasi resmi menyimpulkan, kegagalan salah satu torpedo berbahan bakar hidrogen peroksida Kursk memicu ledakan. Ketiga, Komsomolets. K-278 Komsomolets adalah satu-satunya kapal selam dari Proyek 685 kelas Plavnik yang pernah diselesaikan. NATO menjuluki proyek 685 dengan Mike. Kapal seberat 8.000 ton adalah salah satu kapal selam berkinerja tertinggi yang pernah dibuat. Memiliki kedalaman operasi lebih dari 900 meter. Celakanya, pada 7 April 1989, kapal itu meledak setelah terjadi kebakaran di dalam. Api memicu serangkaian peristiwa yang pada akhirnya menyebabkan kapal tenggelam. Terlepas dari upaya heroik kru, 42 dari 69 anggota kru tewas dalam kecelakaan itu. Namun, hanya empat orang yang tewas sebagai akibat langsung dari kebakaran tersebut. Sisanya meninggal karena paparan radiasi. Lebih banyak awak mungkin bisa diselamatkan jika angkatan laut Soviet bertindak lebih cepat untuk melakukan operasi penyelamatan. Keempat, K-8. K-8 adalah kapal selam serang bertenaga nuklir Project 627A Kit-class yang tenggelam usai jago merah melalapnya pada 12 April 1970. Kapal itu terbakar selama latihan di dua kompartemen terpisah. Api tampaknya dimulai akibat minyak yang bersentuhan dengan sistem regenerasi udara. Setelah api menyebar ke seluruh kapal melalui sistem AC dan reaktor dimatikan, kapten memerintahkan kru untuk meninggalkan kapal. Awak kembali masuk ke kapal selam lagi setelah kapal penyelamat tiba. Namun akhirnya kapal selam itu tenggelam dengan 52 awaknya. Kelima, USS Scorpion SSN-589. Bukan hanya Rusia atau Uni Soviet yang mengalami banyak bencana kapal selam. Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) juga kehilangan kapal selam pada 22 Mei 1969. Kapal selam serang kelas Skipjack hilang bersama 99 awaknya di 643 kilometer barat daya pulau Azores. Masih menjadi misteri apa yang sebenarnya terjadi pada Scorpion, ketika kapal itu gagal kembali ke pelabuhan pada 27 Mei tahun itu. Angkatan Laut AS meluncurkan pencarian. Tetapi akhirnya menyatakan hilang pada 5 Juni. Scorpion kemudian ditemukan di kedalaman 3.000 meter oleh kapal penelitian Angkatan Laut akhir tahun itu. Hipotesis menduga penyebab yang paling mungkin hilangnya Scorpion adalah aktivasi baterai torpedo Mark 37 yang tidak disengaja atau ledakan torpedo. Keenam, USS Thresher SSN-593. USS Thresher tenggelam pada 10 April 1963, dengan 129 pelaut di dalamnya. Itu adalah bencana kapal selam nuklir pertama, dan hingga hari ini, memiliki korban tewas tertinggi. Tidak seperti Scorpion, Angkatan Laut AS telah melaporkan dengan tepat apa yang menyebabkan Thresher tenggelam. Yakni kontrol kualitas yang buruk. Kapal selam itu tenggelam saat melakukan penyelaman hingga kedalaman uji coba sekitar 396 meter. Lima menit sebelum kehilangan kontak dengan kapal, kapal penyelamat kapal selam Skylark menerima transmisi UQC samar (semacam radio bawah air) yang mengatakan Thresher mengalami sedikit kesulitan teknis. Skylark terus menerima pesan samar sampai sonar menangkap suara ledakan Thresher. Sementara pengadilan penyelidikan Angkatan Laut menemukan bahwa kerusakan pipa mungkin menyebabkan kecelakaan itu, yang menyebabkan ruang mesin kapal banjir dan semburan air garam mematikan reaktor nuklir. Ketujuh, HMS Thetis. The Thetis (N25) adalah kapal selam kelas-T Grup 1 yang dibangun oleh galangan kapal Cammell Laird. Kapal selam itu diluncurkan pada Juni 1938 dan memulai jalur laut pada 1939. Kapal selam tersebut melakukan uji coba terakhir menyelam di Teluk Liverpool ketika tenggelam dan merenggut nyawa 99 dari 103 awak kapalnya. Masuknya air yang membanjiri tabung torpedo dan kemudian bagian haluan menyebabkan kapal selam tenggelam hingga kedalaman 150 kaki. Kapal selam itu diperbaiki dan ditugaskan kembali ke Angkatan Laut Kerajaan sebagai HMS Thunderbolt. Tetapi dihancurkan oleh korvet Italia Cicogna pada Maret 1943. Awak melepaskan pelampung indikator, menembakkan lilin asap, dan memberi tahu pangkalan kapal selam HMS Dolphin. Buritan itu sempat mengapung selama beberapa jam. Tetapi hanya empat awak yang berhasil melarikan diri. Sementara sisanya tewas karena mati lemas. Kedelapan, K-129 (Golf II). Kapal selam K-129, salah satu kapal selam rudal balistik strategis Project 629A (kelas Golf II) dari Armada Pasifik Soviet, tenggelam pada 8 Maret 1968 di Samudra Pasifik yang menyebabkan kematian 98 awak di dalamnya. K-129 hilang setelah berangkat dari Kamchatka dalam misi patroli pada Februari 1968. Kapal selam tersebut melaporkan posisinya saat uji coba menyelam. Tetapi tidak mengirimkan komunikasi lebih lanjut. Setelah upaya yang gagal dilakukan oleh otoritas angkatan laut Soviet di Kamchatka untuk menghubungi K-129, markas besar angkatan laut Soviet mengumumkan “hilang” K-129 pada minggu ketiga Maret. Angkatan Laut Soviet melakukan misi pencarian ekstensif. Tetapi gagal menemukan K-129. Kapal selam itu kemudian diumumkan ‘hilang dengan semua awaknya’. Puing-puing K-129 ditemukan oleh USS Halibut di barat laut Oahu pada kedalaman sekitar 16.000 kaki (4.900 m) pada Agustus 1968. Penyebab kecelakaan masih belum diketahui. Kesembilan, Ming 361. Ming 361 adalah salah satu kapal selam diesel-listrik kelas Ming dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat. Sebanyak 70 orang di kapal itu tewas karena mati lemas disebabkan kekurangan oksigen pada April 2003. Kapal selam itu sedang melakukan latihan di Laut Kuning antara Korea dan Provinsi Shandong pada saat kejadian. Kerusakan pada mesin diesel yang mengonsumsi oksigen di dalam kapal selam menyebabkan mati lemas. Kapal selam yang lumpuh itu tetap mengapung selama sepuluh hari karena dalam misi tanpa kontak. Ming 361 yang setengah tenggelam akhirnya diidentifikasi oleh nelayan China pada 25 April 2003. Kapal itu ditarik dari lokasi kecelakaan ke pangkalannya di Qingdao. Kesepuluh, K-152 Nerpa. K-152 Nerpa Rusia mengalami kecelakaan saat melakukan uji coba bawah air di Samudra Pasifik yang menyebabkan kematian 20 orang dari 208 penumpang. Nerpa adalah kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Akula. Aktivasi sistem pemadam kebakaran yang tidak disengaja melepaskan gas Freon ke udara di Nerpa K-152. Para anggota di kapal selam menderita sesak napas dan tidak bisa mengaktifkan alat bantu pernapasan. Kru lainnya tidak menyadari situasinya sampai sirene peringatan berbunyi setelah sejumlah besar gas telah dilepaskan ke kapal selam. Enam awak dan 14 pekerja sipil tewas serta 21 orang luka-luka. Korban dipindahkan ke rumah sakit militer di Vladivostok. Kapal selam itu dikirim ke India pada Desember 2011 dengan sewa 10 tahun. Saat ini dioperasikan dengan nama INS Chakra oleh Angkatan Laut India. (mmt/qn) Sumber: 10 Kecelakaan Kapal Selam Mengerikan Sepanjang MasaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: