Bentrok Berdarah di Palaran, Terduga Pelaku Penembakan Ditangkap Polisi

Bentrok Berdarah di Palaran, Terduga Pelaku Penembakan Ditangkap Polisi

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Bentrok berdarah antar dua kelompok di Palaran, Samarinda, Sabtu (10/4/2021) lalu berujung korban jiwa. Satu orang atas nama Burhanuddin tewas dengan luka tembakan di tubuh dan gorokan benda tajam di leher. Kurang dari 24 jam, polisi berhasil membekuk satu pelaku yang diduga membunuh korban.

Penangkapan pelaku turut dibantu personel dari Polda Kaltim. Usai mendapat laporan bentrok antar masyarakat itu, tim Jatanras Ditkrimum Polda Kaltim melakukan bantuan penanganan kasus tersebut, dengan cara penyelidikan serta penangkapan pelaku pembunuhan. "Atas laporan kejadian tersebut Tim Subdit III Jatanras Polda Kaltim dipimpin oleh Kasubdit Jatanras, sekira Pukul 14.00 Wita berangkat ke Samarinda untuk melakukan kegiatan back up penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim, AKBP Agus Puryadi, Minggu (11/4/2021). Lanjut Agus, setelah tiba di  Samarinda, tepatnya di Polsek Palaran, tim Jatanras Polda Kaltim berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polresta Samarinda dan Kapolsek Palaran, serta tim dari Densus 88 Antiterorisme yang saat itu berkumpul di Polsek Palaran. Setelah dilakukan koordinasi, selanjutnya dilakukan penyelidikan bersama-sama dengan mencari para saksi-saksi terkait yang berada di tempat kejadian perkara (TKP). Setelah diamankan beberapa saksi dan dinterogasi, dilakukanlah pencarian terhadap saksi yang mengarah kepada pelaku dan diduga melakukan penembakan terhadap warga serta pembunuhan ketika terjadi bentrok berdarah itu. "Sekira pukul 03.00 Wita, tim berhasil mengamankan AR yang sedang bersembunyi di sebuah rumah kontrakan di daerah Sempaja, Kota Samarinda," jelasnya. Selanjutnya dilakukan interogasi terhadap AR, dan ia pun mengakui telah melakukan penembakan sebanyak dua kali menggunakan senjata laras panjang jenis penabur ke arah warga, serta menggorok leher korban atas nama Burhanudin ketika terjadi bentrok berdarah di TKP. Setelah kejadian, barang bukti sebilah mandau disimpan di dalam mobil miliknya, sedangkan senjata laras panjang penabur dititipkan ke teman pelaku. "Sampai saat ini tim masih mengembangkan untuk mencari tersangka dan BB (barang bukti) lainnya," tambah AKBP Agus Puryadi. (bom/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: