Normalisasi Sungai Ampal Berlanjut Tahun 2022

Normalisasi Sungai Ampal Berlanjut Tahun 2022

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Program normalisasi Sungai Ampal akan berlanjut tahun depan. Lantaran pembahasan anggarannya akan disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan visi misi wali kota Balikpapan terpilih Rahmad Mas'ud.

Kasi Sumber Daya Air dan Drainase (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan Rita menyebut program tersebut dipastikan masuk dalam RPJMD. "Banyak OPD (Organisasi Perangkat Daerah) nanti yang akan terlibat," ujar Rita, Senin (5/4). Menurutnya, proses normalisasi Sungai Ampal sangat kompleks karena melibatkan banyak pihak. Namun demikian, program itu juga disebut menjadi solusi atas sebagian besar titik bencana banjir di Kota Minyak. Lantaran letak geografisnya sangat besar. Meliputi Balikpapan Utara sebagai hulu sungainya. Aliran air melaju sampai ke daerah Beller. Lalu menembus wilayah Damai. Tepatnya di sekitar jembatan persis di samping Hotel Zurich dan berakhir di Teluk Balikapan, sebagai hilirnya. Adapun masalah yang dihadapi PU dalam merealisasikan program tersebut tidak hanya terkendala soal pembiayaan. Namun juga berkaitan dengan sulitnya masalah pembebasan lahan warga, pengelupasan lahan oleh oknum tak bertanggungjawab, sampai kesulitan perizinan. "Jadi nanti walaupun OPD teknisnya PU, tapi nanti akan disinergikan dengan dinas yang lain," katanya. Ia mencontohkan, untuk pekerjaan terkait perumahan maka akan bekerjasama dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim). Sementara terkait pengupasan lahan akan dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). "Untuk melakukan sosialisasinya kita akan libatkan kecamatan dan kelurahan. Termasuk perizinan pengendalian tata ruangnya ada DPPR (Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang), ada perizinan (DPMPT Balikpapan)," urainya. Terkait penganggaran, Rita menyebut, semua OPD sedang menyusun kebutuhannya masing-masing memyesuaikan RPJMD dan visi misi wali kota terpilih. Kemudian baru bisa direalisasikan di tahun depan. "Untuk men-support satu titik ini dulu," katanya. Ia mengaku tidak berani mengandai-andai berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program tersebut. Sementara sumber pendanaan lainnya selain APBD Kota Balikapan, juga bisa dicarikan melalui bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan bantuan dari pemerintah pusat. Sementara itu, anggaran khusus untuk bagian SDA PU Balikpapan 2021 senilai sekitar Rp 58 miliar. Ia menyebut beberapa program sudah berjalan. Terpantau, PU menurunkan satu unit ekskavator di kawasan Pasar Segar, di wilayah Sungai Ampal untuk mengeruk sedimentasi. Program lainnya yakni Karya Bhakti bekerjasama dengan aparat TNI di tingkat Kodim. Beberapa titik rawan banjir seperti di Jalan A Yani sudah dilakukan perawatan. Dengan menurunkan satu unit ekskavator untuk mengeruk sedimentasi di gorong-gorong persis di depan Eks Puskib. "Ada 200-an usulan dari Musrenbang kemarin khusus untuk SDA. Termasuk soal Ampal. Kemarin kan ada program terkait Ampal makanya persentasenya (anggaran SDA PU 2021) diberi lebih," imbuhnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: