Nyaris Ambruk, 1 Rumah di Klandasan Ulu Dibongkar
RT 25 Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan geger. Akibat pergerakan tanah, salah satu rumah terancam ambruk. Siap menimpa tiga rumah lain yang berada di bawahnya.
nomorsatukaltim.com - Pergeseran tanah ini terjadi pada Senin (22/3/2021) malam, pukul 23.00 Wita. Rumah yang terletak di Jalan Melati RT 25 Klandasan Ulu itu tampak siap menimpa bangunan di bawahnya. Tiang-tiang penyangga rumah tampak patah, pun beberapa juga miring. Tak terawatnya rumah tersebut, lantaran sudah dua tahun terakhir tak ditinggali pemiliknya. "Pemilik bangunan yang mau roboh ini namanya Pak Iwan, domisilinya sekarang ada di Bandung, Jawa Barat. Namun, rumah ini masuk menjadi aset dari Biro Asri, yaitu travel wisata yang sudah pailit," ujar Camat Balikpapan Kota, Heru Ressandy Kusuma saat memantau pelaksanaan pembongkaran rumah kosong. Baca juga: Ada Pergeseran Tanah, 1 Rumah di Klandasan Ulu Terancam Roboh Camat Balikpapan Kota tersebut membenarkan, sebelumnya ada masukan dari warga sekitar untuk merobohkan rumah tersebut. Hanya saja sekitar satu tahun yang lalu, saat pemiliknya dihubungi, ia tidak berani mengambil keputusan tersebut. Pemilik rumah beralasan, bangunan tersebut merupakan aset perusahaan. "Karena bangunan ini aset Biro Asri, mereka menyatakan tidak berani untuk dilakukan pembongkaran, awalnya pada tahun kemarin (2020). Nah, cuman memang ada permintaan untuk tidak dilewati perbaikan aliran air yang dari atas sini, hanya saja untuk bangunan yang sudah mulai runtuh itu dipersilakan untuk dibongkar," jelasnya. Karena kondisi bangunan yang semakin parah dan membahayakan warga sekitar, terlebih saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Balikpapan. Pihaknya mengambil langkah antisipasi, dengan merobohkan sebagian bangunan tersebut. "Namun karena kondisinya sudah jatuh semua, kita nyatakan harus diturunkan semua supaya keselamatan di rumah sekitarnya itu lebih aman, lebih yakin sudah tidak ada membuat masalah baru nanti ke depannya," tambahnya. Rencananya, rumah tersebut akan dibongkar pada bagian yang berbahaya, yang bisa menimbulkan dampak kepada warga sekitar, dan tidak dibongkar habis. Dalam pembongkaran ini, pemerintah dibantu TNI-Polri serta sejumlah relawan kebencanaan yang ada di Balikpapan. "Teknisnya dalam melakukan pembongkaran kita dibantu semua pihak, terutama dari kepolisian, TNI, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan relawan, semua banyak sekali membantu untuk membongkar," tegasnya. Lebih lanjut Heru Ressandy menjelaskan, untuk tahap awal ini, bangunan rumah warga yang berada di belakang bangunan kosong lebih dulu dibongkar, kemudian baru bangunan yang kosong dilakukan penarikan pondasi. Hal ini agar tidak menimpa dua rumah yang berada di depannya. "Yang berada di sisi sebelah belakangnya dulu, setelah itu baru bangunan yang roboh itu. Targetnya bisa 3-4 hari ke depan, tergantung kesiapan tenaga rekan-rekan di lapangan aja membantu pembongkaran," ujarnya. Dalam pelaksanaan pembongkaran ini, ada satu keluarga yang harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. "Beberapa warga juga harus dievakuasi, khususnya yang berdampingan langsung. Untuk menghindari dampak robohnya bangunan tersebut ya. Ada satu KK (kepala keluarga) dengan lima jiwa," tutupnya. Sementara salah seorang warga RT 33 Kelurahan Klandasan Ulu, Muhammad Najib (67) mengatakan, sudah beberapa waktu lalu dirinya menyampaikan kondisi rumah kosong tersebut yang miring. Pasalnya jika rumah tersebut roboh, maka rumahnya lah yang pertama kali mengalami dampaknya. "Kami ini sudah koordinasi dengan lurah dan camat beberapa bulan lalu, tapi belum dapat solusi," ujarnya. Akhirnya pada Senin malam (22/3/2021), terdapat aliran lumpur dari rumah tersebut. Hal ini sempat mengagetkan keluarga Najib serta beberapa tetangga lainnya. Bahkan warga sempat mencari dari mana asal lumpur tersebut, dan didapati dari pembuangan rumah kosong tersebut. "Tadi malam (Senin, Red.) itu ada lumpur dan mengagetkan kami sekeluarga, bahkan tetangga lain juga kaget. Kami keluar cari sumbernya dari mana ternyata dari rumah itu. Akhirnya saya hubungi RT dan RT hubungi lurah. Rumah itu memang pembuangannya sudah enggak ada lagi," jelas Najib. (bom/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: