Setahun Berdiri, Polindes Muara Pegah Gunakan Tenaga Surya

Setahun Berdiri, Polindes Muara Pegah Gunakan Tenaga Surya

Halimatus Sa’diyah di depan Polindes Muara Pegah. (Ferry Cahyanti/Disway Kaltim)

Muara Pegah, DiswayKaltim.com –Pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan terisolir, selalu menjadi tantangan bagi pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun daerah. Seperti yang dialami masyarakat Dusun Muara Pegah, Desa Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Daerah ini berada di pesisir pantai. Mayoritas nelayan. Masyarakat kampung itu harus menunggu bertahun-tahun agar lingkungannya memiliki fasilitas kesehatan.

“Di sini, fasilitas kesehatan baru tersedia tahun lalu. Bentuknya masih Polindes (Pondok Bersalin Desa),” kata Halimatus Sa’diyah.

Kader Polindes ini mengatakan, belum ada dokter yang setiap hari melayani masyarakat. Kalau butuh dokter. Warga harus menggunakan speedboat. Menempuh perjalanan hampir setengah jam. Menuju Desa Handil, Kecamatan Muara Jawa.  Dengan biaya sekitar Rp 200 ribu.

Polindes Muara Pegah melayani pemeriksaan ibu hamil.  Mendatangkan dua bidan dari Handil. Juga melayani pemeriksaan tekanan darah, diabetes, dan kolestorel. Untuk pemeriksaan kolestorel, warga dikenakan biaya Rp 10 ribu. Posyandu dibuka setiap pertengahan bulan.

“Tapi kalau ada yang mau melahirkan harus dirujuk ke Handil,” ungkap Halimatus. Meski fasilitas kesehatan belum lengkap. Warga Muara Pegah juga bisa mendapatkan layanan kesehatan di pos TNI AL.

”Memang sebelum ada Polindes, warga di sini dibantu pos TNI AL,” imbuh Halimah. Meski susah mengakses fasilitas kesehatan, rata-rata warga Muara pegah telah terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan.

Meski berada di daerah terpencil, Polindes Muara Pegah punya sumber listrik modern. Penerangan di fasilitas kesehatan itu memggunakan tenaga matahari. Alias panel surya.

Ini tak lepas dari peran PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).  Head of Media & Communication  Departemen Weanny Hikmat mengatakan, Polindes Muara Pegah merupakan salah satu program CSR perusahaan minyak nasional itu.

“Program ini bagian kepedulian PHM terhadap warga di wilayah kerja Mahakam. Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekaligus bisa menginsipirasi perusahan lain sehingga berkontribusi bagi masyarakat sekitar daerah operasinya,” kata Weanny Hikmat, saat mengunjungi Muara Pegah, baru-baru ini.

Keberadaan panel listrik di Polindes itu. Sekaligus menjadi sumber penerangan utama di kampung. Bahkan, PHM juga melatih mereka dengan keterampilan memelihara dan mengoperasikan panel. “Agar masyarakat mandiri, kami juga memberi pelatihan bagaimana mengoperasikan solar home system (SHS)  sebagai sumber listrik utama,” kata dia.

Saat ini, masyarakat, LPM dan PHM telah membentuk Badan Pengelola Listrik Tenaga Surya (BPLTS). Masyarakat yang mengelola. Termasuk dalam perawatan dan penarikan iuran setiap bulannya untuk operasional keberlangsungan SHS.(fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: