Pekan Depan Vaksinasi Massal 2 Ribu Guru, Kejar Target PTM Tahun Ajaran Baru
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan menjadwalkan vaksinasi massal guru , pekan depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut, target guru yang akan mendapat vaksinasi berjumlah dua ribu orang. "Jadi memang arahan pemerintah pusat, vaksinasi harus dikejar," ujarnya, saat ditemui di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), Dome, Minggu (21/3/2021). Menurutnya, vaksinasi massal para guru sebagai upaya pemenuhan target. Pasalnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mencanangkan matode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tahun ajaran baru. Targetnya, vaksinasi guru di seluruh daerah selesai Juni mendatang. "Iya. Mengingat kita mengejar tahun ajaran baru," terangnya. Jumlah total guru di Kota Minyak mencapai sekitar 7 ribu orang. Sementara yang baru mendapat vaksinasi penyuntikan pertama dan kedua, baru mencapai 750 orang atau sekitar 10 persen. "Tapi tetap tidak bisa dipenuhi sekaligus," katanya. Jadi rencananya, pekan depan akan diadakan vaksinasi massal khusus para guru yang berusia 50 tahun ke atas. Menurutnya, pemenuhan target kuota dua ribu guru itu menyesuaikan seleksi prioritas. "Termasuk guru agama. Tadi Bapak Kemenag mengingatkan," katanya. Vaksinasi massal itu untuk semua kalangan guru. Baik yang bekerja di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Prioritas vaksinasi kini lebih mengutamakan lansia. Karena adanya pertimbangan lansia lebih rentan terpapar dan meninggal dunia karena COVID-19. Di sisi lain, lansia juga biasanya mengidap berbagai penyakit komorbid. Namun demikian, saat ini acuan dan panduan khusus dari Kemenkes terus diperbaharui Diskes. Acuan itu berdasarkan pemikiran para dokter ahli penyakit dalam Indonesia. "Hampir seluruh penyakit komorbid itu dikaji, dan revisi terakhir itu tanggal 18 Maret, kemarin. Sudah banyak penyakit-penyakit komorbid yang boleh divaksin," urainya. Jadi, ia menyebut warga lansia tidak perlu khawatir. Lansia yang akan divaksin juga akan melalui tahapan konsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu sebelum melakukan penyuntikan. "Ya tetap perlu konsultasi, tapi bukan berarti tidak boleh," imbuhnya. (ryn/eny)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: