Keberangkatan Haji Belum Pasti, Kemenag Balikpapan Tetap Lanjutkan Persiapan
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kantor Kementerian Agama, Kemenag Balikpapan melanjutkan persiapan penyelenggaraan haji, meski tanpa kepastian keberangkatan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Balikpapan Johan Marpaung menyebut persiapan tetap berjalan. Meski pemerintah pusat belum sepenuhnya memberikan kepastian yang ditunggu-tunggu umat muslim yang sudah mendaftar. "Kita siap-siap kalau pemerintah Arab Saudi memberi lampu hijau, kita sudah siap," ujar Johan didampingi Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Balikpapan Masrivani, usai meninjau vaksinasi 533 jemaah calon haji asal Balikpapan, Minggu (21/3/2021). Ia menyebut ada tiga kemungkinan keberangkatan haji tahun ini. Kemungkinan pertama seluruh kuota haji berangkat dengan syarat vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan sepanjang rangkaian kegiatan ibadah haji. Kemungkinan kedua adanya pembatasan kuota jemaah haji sampai 50 persen. Kemungkinan terakhir yakni pembatalan keberangkatan seperti yang terjadi tahun lalu. "Belum ada kepastian. Insyaallah dalam waktu dekat ada informasi yang akan kita bagikan," katanya kepada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com. Untuk saat ini, Kemenag masih melanjutkan tahapan pengumpulan paspor. Nantinya, paspor itu akan didata ulang dan disetorkan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim. "Dari situ kita menunggu proses selanjutnya (izin keberangkatan)," terangnya. Soal karantina keberangkatan, pihaknya belum memastikan kapan para calhaj asal Balikpapan dan daerah sekitarnya untuk menggunakan Embarkasi Asrama Haji Batakan di Balikpapan Timur. Ia menyebut masih berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan. Lantaran sampai saat ini satgas masih menggunakan fasilitas asrama haji untuk keperluan isolasi mandiri pasien positif gejala ringan. Dari 533 calhaj yang masuk dalam daftar keberangkatan tahun ini, ada 9 orang yang dipastikan ggaal berangkat lantaran meninggal dunia. "Tapi 8 orang sudah kita limpahkan ke ahli warisnya. Karena memang begitu mekanismenya," terangnya. Ia menyebut pandemi tidak menyurutkan niat umat muslim untuk melaksanakan ibadah haji. Meskipun pengaruh pandemi tetap dirasakan. "Tapi memang (pendaftaran 2021) berkurang hampir 50 persen," katanya. Ia mendorong umat muslim yang mampu secara finansial untuk segera mendaftar berangkat haji secepatnya. Lantaran kuota tunggu keberangkatan ke Tanah Suci semakin bertambah panjang setiap tahunnya. "Kalau mendaftar tahun ini, kemungkinan berangkatnya 30 tahun ke depan," imbuhnya. Sementara itu, Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPIH) di 2021 juga belum ditetapkan Kementerian Agama. Di 2020, BPIH keberangkatan asal Balikpapan ditetapkan sekitar Rp 37 juta. (ryn/eny)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: