Analisa Hans Kwee soal IHSG Pekan Ini, Simak Prediksi Support dan Resistance

Analisa Hans Kwee soal IHSG Pekan Ini, Simak Prediksi Support dan Resistance

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memaparkan risetnya tentang pergerakan IHSG pekan ini, Minggu (14/3/2021) kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini berpeluang tertekan. Apabila imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat kembali naik pekan ini.

Kata Hans, pasar saham masih akan dibayangi sentimen terkait COVID-19. Seperti Presiden AS Joe Biden sudah menandatangai UU Stimulus Fiskal USD 1,9 triliun. Setara dengan Rp 26,6 ribu triliun (kurs Rp 14.000). Paket stimulus juga menyediakan USD 400 miliar untuk pembayaran USD 1.400 langsung kepada sebagian besar warga Amerika. Sementara USD 350 miliar berbentuk bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal, perluasan kredit pajak anak, dan sekitar USD 20 juta untuk peningkatan pendanaan untuk distribusi vaksin COVID-19. “Paket ini menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan di awal pekan. Tetapi stimulus juga berpotensi mendorong yield obligasi pemerintah AS bergerak naik,” kata Hans Kwee kepada Disway Kaltim, Minggu (14/3) kemarin. Kemudian Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen mengatakan, paket bantuan virus corona yang ditandatangani Joe Biden itu akan menyediakan sumber daya yang cukup guna mendorong pemulihan ekonomi AS yang sangat kuat. Ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan akan tumbuh lebih dari 5 persen dari perkiraan sebelumnya 4 persen. Pemulihan ekonomi yang cepat berpotensi mendorong inflasi lebih tinggi dan pada akhirnya menaikkan suku bunga. Selain itu, pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dari negara lain berpotensi menaikkan minat pelaku pasar akan aset berisiko di AS dan menyebabkan dolar Amerika menguat. Tetapi di jangka pendek, stimulus akan menyebakan likuditas dolar yang longgar di pasar keuangan. Sehingga berpotensi memperlemah dolar Amerika terhadap mata uang negara lain. Presiden AS Joe Biden mengumumkan mengambil tindakan agresif untuk mempercepat vaksinasi dan membuat negara bisa pulih pada 4 Juli 2021. Hal ini lebih cepat dari perkiraan awal. Di mana Amerika Serikat di perkirakan normal pada Maret 2022. Biden juga akan memerintahkan seluruh negara bagian, wilayah, dan suku AS untuk membuat semua orang dewasa memenuhi syarat menerima vaksin COVID-19 paling lambat 1 Mei 2020. Hal itu terjadi setelah Biden mengumumkan akan ada cukup vaksin virus corona untuk semua orang dewasa Amerika pada akhir Mei. Percepatan ini tidak lepas dari Food and Drug Administration (FDA), memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 dosis tunggal Johnson & Johnson. Ini merupakan vaksin virus COVID-19 ketiga yang disetujui di AS. Produsen vaksin Merck, pesaing Johnson & Johnson, kemudian setuju untuk membantu memproduksi vaksin yang baru disetujui untuk menggandakan kapasitas untuk warga AS. “Sejauh ini, baru sekitar 10 persen orang Amerika telah divaksinasi penuh,” sebutnya. Sentimen selanjutnya adalah rotasi diperkirakan masih akan terjadi. Di mana investor akan membeli saham yang diuntungkan dengan adanya pembukaan dan pemulihan ekonomi. Itu setelah disahkannya stimulus fiskal sebesar USD 1,9 triliun menjadi undang-undang. Saham-saham siklikal yang diuntungkan pemulihan ekonomi di buru pelaku pasar. Di sisi lain tekanan jual masih akan terjadi terhadap emiten sektor teknologi yang mengandalkan pertumbuhan dengan menggunakan pinjaman berbunga rendah. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS berpeluang mendorong naiknya biaya pinjaman. Rotasi ini mungkin akan terus terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Dan cenderung sentimennya akan naik turun seiring dengan perubahan yield obligasi pemerintah AS. Selain itu, imbal hasil Treasury 10-year AS kembali naik 10 basis poin menjadi 1,64 persen. Ini merupakan level tertinggi sejak Februari 2020.  Dan mendorong suku bunga acuan 2021 ke level 0,92 persen. “Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah USA telah mendorong investor untuk menjual saham-saham teknologi di Nasdaq. Kenaikan suku bunga yang tajam dapat memberikan tekanan yang sangat besar pada saham-saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi karena mengurangi potensi keuntungan di masa depan,” papar Hans. Bank Sentral USA The Fed juga dianggap kurang dovish sehingga dianggap sebagai ancaman terbesar bagi aset berisiko. Sementara sentimen dari dalam negeri, Indonesia telah menerima 1.113.600 dosis vaksin siap pakai dari AstraZeneca. Secara keseluruhan, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin melalui skema multilateral COVAX Facility. Vaksin tersebut diperoleh melalui skema kerja sama multilateral pemerintah Indonesia dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan berbagai pihak internasional lainnya lewat inisiatif COVID-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility. Vaksin AstraZeneca dihentikan sementara penggunaannya di Denmark dan Norwegia karena ada laporan bahwa terjadi pembekuan darah pada beberapa orang yang menerima suntikan. “Tetapi Kanada mengatakan, vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca aman dan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya,” katanya. Hans Kwee mengatakan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mulai 23 Februari-8 Maret 2021 telah membuat penambahan kasus harian di DKI Jakarta cenderung menurun. Terlihat terjadi tren penurunan kasus COVID-19 di Indonesia dari akhir Januari 2021 sampai saat ini. Pemerintah DKI Jakarta kembali memperpanjang PPKM mikro mulai 8-22 Maret mendatang. Dengan tujuan mengantisipasi lonjakan kasus di masa libur panjang hari keagamaan Isra Mikraj dan Hari Raya Nyepi. Yang jatuh pada 11 dan 14 Maret 2021. Saat ini pemerintah fokus melakukan vaksinasi terhadap lansia yang berumur 60 tahun ke atas. “Sentimen positif paket stimulus fiskal AS yang berpotensi mendorong percepatan pemulihan ekonomi AS menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan. Di sisi lain percepatan dalam program vaksin COVID-19 menjadi sentimen positif lainnya. Tetapi masih naiknya yield obligasi AS menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi pasar,” ujarnya. Semnetara pergerakan IHSG, support diproyeksi berada di level 6,225 sampai 6,043 dan resistance di level 6,394 sampai 6,500. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: