Pertama di Kaltim, Puskesmas  Mekarsari Raih Akreditasi Paripurna 

Pertama di Kaltim, Puskesmas  Mekarsari Raih Akreditasi Paripurna 

Kepala Diskes Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty. (Andrie/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Puskesmas Mekarsari binaan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Balikpapan meraih Akreditasi Paripurna. Capaian membanggakan ini adalah yang pertama di Provinsi Kalimantan Timur. "Alhamdulillah Mekarsari mendapat hasil paripurna. Itu pencapaian tertinggi dari penilaian akreditasi dan menjadi satu-satunya puskesmas paripurna se-Kaltim," ujar Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty di sela-sela kegiatan penilaian tim, pada Kamis (3/10/2019). Sejumlah puskesmas di Balikpapan sebelumnya telah mengajukan re-akreditas kepada Kementerian Kesehatan. Re-akreditasi ini dilakukan untuk mempertahankan akreditasi puskesmas yang sudah ada. Dan berharap naik status setelah tiga tahun memperoleh akreditasi. Puskesmas Sepinggan salah satunya. Yang hasil penilaiannya meningkat. Dari status Dasar ke status Madya. Begitu juga Puskesmas Klandasan Ilir yang mendapatkan status Madya. Adapun pada September 2019. Puskesmas Gunung Bahagia dan Puskesmas Manggar juga melakukan re-akreditasi. Namun masih menunggu hasil penilaian. Kemudian Oktober nanti. Dua puskesmas re-akreditasi lainnya adalah Puskesmas Prapatan dan Puskesmas Baru Ulu. Penilaian nanti akan berlangsung tiga hari. Dilakukan oleh tim dari pusat. Selama proses penilaian. Tim akreditasi akan mengambil alih manajemen. Tujuannya, agar mengetahui lebih detail kinerja puskesmas yang bersangkutan. “Hari ini Puskesmas Prapatan dan Puskesmas Baru Ulu akan berproses sampai hari Sabtu. Nanti penilaiannya terdiri dari penilaian dokumen, administrasi puskesmas, penilaian upaya kesehatan. Nanti dites akan naik kemana. Kalau masih belum. Berarti nggak nambah. Kalau memang bagus bisa langsung naik dua,” jelasnya. Andi Sri Juliarty juga menyatakan. Untuk mendukung program peningkatan pelayanan masyarakat yang berkualitas dan prima. Pihaknya telah menerapkan sistem digital dalam setiap pelayanan yang diterapkan di puskesmas. "Penerapan sistem itu meliputi penggunaan sistem antrean digital. Hingga penyusunan laporan serta database pelayanan yang sudah menggunakan sistem digital," ujarnya. Salah satu penilaian akreditasi, kata dia, juga berdasarkan penilaian dokumen administrasi puskesmas oleh tim akreditasi. "Makanya kami membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat, agar seluruh puskesmas dapat terakreditasi," tambahnya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, hasil akreditasi untuk kepentingan masyarakat. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan yang terakreditasi akan terjamin mutu pelayanannya. Fasilitas kesehatan berakreditasi juga menyesuaikan dengan program BPJS Kesehatan. Untuk meningkatkan status akreditasi. Penyelenggara kesehatan harus memperbaiki pelayanan manajemen risiko. Tim juga akan menilai kerja sama puskesmas untuk pelayanan di luar gedung. Seperti kegiatan posyandu, sosialisasi di sekolah dan LPM serta tokoh masyarakat. “Paradigma kesehatan sudah berubah. Sekarang itu masyarakat menuntut pelayanan luar biasa. Akreditasi ini juga untuk kepentingan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan enggak mau kerjasama kalau pelayanan kesehatan tidak terakreditasi. Jadi puskesmas yang tidak terakreditasi tidak lagi melayani pasien BPJS,” ujar Rizal Effendi. Dalam kesempatan tersebut. Rizal juga menyinggung soal Ibu Kota Negara (IKN) baru. Ia mengatakan Balikpapan perlu menyiapkan fasilitas kesehatan yang baik. Juga melengkapi pelayanannya. Mengingat posisi Balikpapan sebagai pintu gerbang Kaltim dan menjadi lumbung IKN. Ia berharap Puskesmas Prapatan dan Puskesmas Baru Ulu mampu meningkatkan pelayanannya, agar naik status akreditasi. “Tiga hari kita ikuti akreditasi mudah-mudahan sukses. Ujian pelayanan bisa seperti ini yang menentukan penilaian meskipun ada tamu pelayanan tetap baik, tidak boleh dikorbankan pasien,” jelasnya. (k/bom/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: