Kementerian PUPR Gelar Sayembara Desain Kawasan IKN, Total Hadiah Rp 5 Miliar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim sebagai IKN di Hotel Novotel Balikpapan. (Ariyansah/Disway Kaltim)
Balikpapan, DiswayKaltim.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia membuka sayembara.
Tentang desain kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim. Yang meliputi dua kabupaten. Sebagian Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Sayembara desain kawasan IKN itu, resmi dimulai hari ini, Rabu (2/10/2019). Ini diumumkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam acara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim sebagai IKN.
Dialog itu berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan. Dalam hal ini, desain kawasan yang disayembarakan bersifat urban.
"Urban desainnya. Belum detail desainnya. Nanti kan masing-masing gedung ada detail desainnya. Jadi master plan kita sayembarakan. Kita launching mulai hari ini," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada DiswayKaltim.com usai acara tersebut.
Sayembara ini terbuka untuk umum. Baik WNI (Warga Negara Indonesia) maupun non WNI, perseorangan maupun kelompok. Untuk kelompok, ketuanya memiliki kompetensi dalam bidang arsitektur, dan atau perencanaan wilayah dan kota.
"Berhadiah total Rp 5 miliar. Pemenang pertama, Rp 2 miliar. Pemenang kedua, Rp 1.250.000.000, dan pemenang ketiga Rp 1 miliar. Juara harapan 1 Rp 500 juta, juara harapan 2, Rp 250 juta," kata Basuki.
Meski di-launching hari ini, pendaftaran sayembara berlangsung 3-18 Oktober 2019. Penyetoran karya alias desain 18-29 November 2019.
Karya atau desain yang disetorkan peserta, akan dinilai tim juri. Yang terdiri 13 orang. Salah satunya Rektor Universitas Mulawarman Masjaya.
Ridwan Kamil juga salah satu juri. Karena latar belakangnya sebagai praktisi arsitektur dan urban desain. Bukan latar belakangnya sebagai gubernur.
"Untuk lebih jelasnya ada di website. Untuk lebih detail anggaran pemindahan IKN, setelah sayembara ini baru bisa ditentukan. Sebelumnya kan, hitungan kasarannya sekitar Rp 460 triliunan," pungkas Basuki. (sah/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: