Muara Badak Jadi Pusat Pengembangan Udang Vaname

Muara Badak Jadi Pusat Pengembangan Udang Vaname

Kukar, nomorsatukaltim.com - Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengembangkan potensi perikanan. Khususnya di wilayah pesisir. Bahkan baru-baru ini salah satu wilayah Kukar bakal menjadi pilot project, untuk pengembangan udang vaname. Tepat di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak.

Bantuan pengembangan sektor perikanan ini diterima langsung dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Bahkan sudah cek lapangan langsung di Desa Tanjung Limau. Untuk melihat kondisi dan kesiapan pelaksanaannya. Tidak asal tunjuk. Desa Tanjung Limau dirasa memenuhi kriteria dan memenuhi persyaratan untuk rencana pengembangannya. Seperti adanya akses jalan, ketersediaan listrik, kawasannya pun harus lebih dari 5 hektare. "Jadi gak sembarang tambak (yang dipilih)," jelas Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar Muslik pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Kamis (4/3/2021). Bentuk kerja samanya, Muslik menjelaskan bakal melakukan pendampingan penuh kepada kelompok masyarakat. Yang tentunya sudah melalui tahapan verifikasi dan memenuhi persyaratan dari KKP. Untuk menjalankan budidaya ini. Jadi kelompok masyarakat yang memang benar-benar representatif dan siap. "Bakal dilakukan pendampingan sampai satu siklus, harapannya sih kalau sukses tiap tahun ada bantuan berkelanjutan. Jadi tidak hanya di Muara Badak saja, kita berharap di Samboja ada, yang penting kawasan tambak memenuhi persyaratan," lanjut Muslik. Muslik menyampaikan, dalam pelaksanaannya nanti, setidaknya Kukar bakal dapat kucuran anggaran hingga Rp 7,5 miliar. Untuk satu tahun penuh di 2021 ini. Dan mungkin saja terus berlanjut hingga tahun berikutnya, jika budidaya dianggap sukses. Berbicara hasil panen. Muslik menyebut dalam satu hektare, jika berhasil maka mampu menghasilkan sebanyak 25-40 ton. Hasilnya pun disebutkan Muslik memiliki kualitas lokal hingga ekspor. Muslik mengatakan, budidaya udang vaname memang bukan yang pertama di Kukar. Saat ini Kukar pun terus mengembangkan budidaya udang windu. Namun produktivitasnya terbilang masih rendah. Namun dibalik itu, secara pasar, Kukar memang sudah memilikinya. "Kita harap kedua budidaya ini bisa jalan di Kukar," pungkas Muslik. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: