Perusahaan Peduli Sampah

Perusahaan Peduli Sampah

Bontang, Nomorsatukaltim.com - Pupuk Kaltim menerima penghargaan Perusahaan Pemerhati Peduli Sampah Tahun 2021, dari Komunitas Peduli Sampah Kota Bontang. Penghargaan diterima oleh Staf Humas Pupuk Kaltim Yudi Vergiono, pada ajang Duta Sampah Kota Bontang 2021 di pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang, pada Sabtu (27/2).

Diungkapkan Yudi, persoalan sampah menjadi salah satu fokus perhatian Pupuk Kaltim, dengan terus berupaya melakukan penanganan untuk menekan penumpukan serta mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Hal ini sebagai bentuk komitmen Pupuk Kaltim dalam menjaga lingkungan, yang diimplementasikan pada berbagai program secara berkesinambungan. Sesuai data Pemkot Bontang, saat ini sekira 80-85 ton sampah berbagai jenis terkumpul setiap hari di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontang Lestari dan berpotensi meningkat jika tidak dibarengi upaya penanganan dan penanggulangan secara optimal. Untuk itu, Pupuk Kaltim menerapkan sejumlah langkah dan upaya, untuk turut mendukung pengurangan jumlah sampah di lingkungan Perusahaan maupun Kota Bontang. Berbagai kebijakan dalam menekan jumlah sampah khususnya plastik, diterapkan Pupuk Kaltim sebagai bentuk kesadaran Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis berbasis lingkungan, mulai dari mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, meminimalisasi makanan dan minuman dengan kemasan plastik, hingga daur ulang pemanfaatan limbah karung reject menjadi barang bernilai ekonomis. “Pupuk Kaltim terus menekan penggunaan botol atau plastik sekali pakai yang berpotensi jadi limbah. Hal ini diterapkan di lingkungan tempat tinggal, karyawan diminta untuk memilah sampah agar bisa dimanfaatkan sesuai konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle),” ujar Yudi Vergiono. Pupuk Kaltim juga gencar melakukan sosialisasi bagi masyarakat dan mitra binaan bersama stakeholders, untuk konsisten menjaga lingkungan tempat tinggal dan perairan yang bebas dari sampah, termasuk meningkatkan sinergi dalam mendukung program penyelamatan lingkungan. Selain itu, Pupuk Kaltim juga menginisiasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta, sebagai wujud #SinergiUntukBontang dan masyarakat. TPST Bessai Berinta merupakan wadah pemilahan untuk mengurangi volume sampah yang disalurkan ke TPA Bontang Lestari setiap hari. Inisiatif yang berjalan sejak 2018 ini diperkuat dengan program Black Soldier Fly (BSF), sebagai inovasi pengelolaan sampah sisa makanan. Budidaya BSF juga memunculkan nilai ekonomi tambahan, karena program ini mampu menghasilkan berbagai produk, seperti kasgot (kompos padat), lindi (kompos cair) serta larva yang bermanfaat untuk pakan ternak. “Begitu juga komunitas peduli sampah Kota Bontang, Pupuk Kaltim sangat mendukung semangat generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Penanganan sampah butuh kerjasama seluruh pihak, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi dengan baik,” terang Yudi. Ketua Komunitas Peduli Sampah Kota Bontang Muhammad Saipul, mengatakan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap Perusahaan yang berkomitmen terhadap lingkungan dan diharap terus memotivasi seluruh pihak untuk meningkatkan peran dalam menekan penumpukan sampah di Bontang. Keterlibatan Perusahaan dalam penanganan sampah dan perbaikan lingkungan di Kota Bontang dinilai sangat aktif, baik melalui kontribusi nyata pada berbagai aksi bersih sampah, maupun dukungan pada aktivitas sosial lainnya. “Kami berharap kontribusi Perusahaan semakin ditingkatkan dalam upaya menekan persoalan sampah di Kota Bontang,” kata Saipul. Walikota Bontang Neni Moerniaeni, mengapresiasi peran perusahaan yang turut mendukung program Pemerintah dalam penanganan sampah, baik untuk lingkup rumah tangga maupun dengan skala yang lebih besar. Dirinya menyebut sinergi dan kerjasama seluruh pihak dalam penanganan persoalan sampah, sangat berperan dalam mewujudkan Bontang Bebas Sampah Tahun 2025 mendatang. “Pemkot Bontang sangat mengapresiasi peran Perusahaan membantu pemerintah menangani persoalan sampah. Keterlibatan dan komitmen seluruh pihak sangat dibutuhkan, agar jumlah sampah bisa terus ditekan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan,” tutur Neni. (adv/fah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: