Puluhan Siswa Ikut Unjuk Rasa di Balikpapan, Muhaimin Bantah Kecolongan
Dari ribuan mahasiswa yang ikut aksi, puluhan di antaranya tampak pelajar Balikpapan. (Diswaykaltim/ Bom)
Balikpapan, Diswaykaltim.com - Dinas Pendidikan Balikpapan. Mengirimkan surat edaran pada sekolah. Untuk melarang siswa ikut unjuk rasa. Pada aksi 30 September 2019.
Tapi, di lapangan. Dari pantauan Diswaykaltim, tampak puluhan pelajar. Bergabung bersama ribuan mahasiswa. Ikut aksi unjuk rasa. Di depan gedung DPRD Balikpapan. Senin, (30/9).
Kepala Dinas Balikpapan, Muhaimin mengakui. Adanya pelajar yang ikut aksi. Tapi ia menampik. Jika pihaknya dianggap kecolongan.
Puluhan pelajar yang aksi. Dinilainya hanya sedikit. Bila dibanding total pelajar SMA dan SMK. Di Balikpapan.
"Kita tidak kecolongan. Mereka yang aksi hanya belasan atau puluhan. Itu sangat kecil kalau dibanding 33 ribu pelajar SMK dan SMA di Balikpapan," ujar Muhaimin, dari balik selulernya, Senin sore.
Menurut Muhaimin, pihaknya tidak bisa serta merta. Mencegah seluruh pelajar. Ikut aksi. "Kalau zero itu mustahil. Karena mereka kan punya jaringan. Sulit juga kita mencegah semua," jelasnya.
Muhaimin mengklaim. Edaran yang disebar ke sekolah di Balikpapan. Dinilai berhasil. "Artinya dipatuhi sekolah dan siswa. Jadi, kita tidak kecolongan. Karena perbandingan yang ikut aksi dan yang patuh. Masih jauh lebih banyak yang patuh."
Lantas, apakah mereka yang aksi akan diberi sanksi? Ditanya itu, Muhaimin menyerahkannya. Ke sekolah. Ia juga mewanti-wanti untuk tidak gegabah. Dalam memberi sanksi.
Muhaimin mengakui ada pula peringatan. Dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI. Terkait larangan sanksi. Sebab, aksi unjuk rasa bagian dari hak. "Yang penting, jangan sampai terlibat hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Muhaimin.
Ia mengapresiasi. Langkah kepolisian dan sekolah. Yang telah memberi imbauan agar siswa tidak ikut aksi. Alasannya, bukan karena memangkas hak.
"Tapi, hanya takut dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab. Alhamdulillah jauh lebih banyak yang tidak ikut. Artinya kita didengar," kata Muhaimin.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi ikut angkat suara. Ihwal pelajar yang ikut aksi. Para pelajar akan diserahkan ke pihak sekolah.
Namun ia mengaku bingung. Lantaran para pelajar tidak memperlihatkan. Identitas sekolahnya.
"Kita belum tau mereka dari mana. Bisa saja lain anak sekolah. Kan tidak berseragam, hanya celana saja yang abu-abu," kilah Rizal. (k/bom/rap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: