Pelajar Ikut Unjuk Rasa, Polisi Kumpulkan Kepala Sekolah Se-Balikpapan

Pelajar Ikut Unjuk Rasa, Polisi Kumpulkan Kepala Sekolah Se-Balikpapan

Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta. (Disway Kaltim/ Andrie). 

Balikpapan, Diswaykaltim.com -  Keterlibatan pelajar dalam aksi demo di pelbagai daerah. Di Indonesia. Memantik kecemasan sejumlah kalangan. Terkait dugaan indikasi eksploitasi anak.

Menyoal itu, Polres Balikpapan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah. Dalam Forum Silaturahmi bersama Pemkot, Disdikbud dan SMA, SMK, serta SMP se-Balikpapan, Jumat, (27/9/2019).

Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta berujar, pihaknya hanya mengimbau. Masalah Kantibmas. Terutama ihwal hukum dan lakalantas anak. Serta tindak eksploitasi anak. Untuk kepentingan ekonomi, sosial, seksual dan politik.

"Kegiatan itu hanya menyampaikan dan sosialisasi dengan Pemkot, Disdikbud, dan Kepala Sekolah se-Balikpapan. Untuk melindungi anak dari kekerasan dan eksploitasi. Sesuai UU perlindungan anak," ujar Kapolres.

Disinggung kaitan pertemuan ini dengan rencana pelajar yang bakal mengikuti demo pada Senin mendatang. Wiwin enggan berkomentar.

Adapun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin mengakui. Jika, pihaknya telah berkordinasi dengan kepolisian. Menyoal rencana aksi dari para pelajar.

Bahkan Disdikbud telah membuat surat edaran. Berisi Larangan Siswa Meninggalkan Proses Belajar Mengajar. Pada Senin nanti.

"Kita sudah buat edaran dan sudah kita sampaikan ke seluruh sekolah negeri  dan swasta di Balikpapan," ujarnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balikpapan, Imam Sujai ikut membenarkan. Jika pertemuan ini ada kaitannya dengan unjuk rasa pelajar.

Pihaknya juga menerima surat edaran. Dari Disdik Provinsi. Serta larangan anak-anak pelajar terlibat demontrasi.

"Intinya anak-anak bisa konsentrasi belajar. Imbauan Disdik yang kami terima, Insyallah dipatuhi semua sekolah di Balikpapan," ujarnya.

Imam bilang, pihak sekolah telah menyebar luaskan imbauan itu. Kepada seluruh pelajarnya. "Sudah disampaikan bapak ibu guru ke siswa kita," jelasnya.

Jika masih ditemukan pelajar yang membolos. Maka sanksi tegas telah menanti.

"Misal ada ikut demo, maka ada sanksi pembinaan." Ia berharap tidak ada pelajar. Yang ikut aksi unjuk rasa. Pada 30 September mendatang. (k/bom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: