Prokes untuk Progres

Prokes untuk Progres

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Penerapan protokol kesehatan (Prokes) kini wajib dilakukan. Untuk situasi kapan pun. Juga di mana pun. Hal itu terjadi karena pandemi.

Prokes juga diwajibkan di pusat perbelanjaan. Yang notabenenya selalu dikunjungi masyarakat. Seperti diterapkan Big Mall Samarinda. Mal terbesar di Kota Tepian ini sudah menerapkan prokes sejak awal pandemi. Tepatnya Maret 2020 lalu. "Ketika prokes sudah diharuskan, kita juga mengikuti program tersebut," ucap Building Service Manager Bigmall, Rio Dharmawan, Jumat (5/2). Rio menjelaskan, di semua pintu masuk mal terdapat 2 tempat pencuci tangan. Yang juga disediakan sabun. Masing-masing pintu masuk itu berada di basement, auto LG, Citiwalk, P1, Auto GF, P3, Auto UG, P4, P5 dan P7. Jika diakumulasikan, ada 10 pintu masuk. Yang berarti jika dikalikan 2, ada sekitar 20 tempat pencuci tangan beserta sabun yang disediakan. Rio melanjutkan, tiap pintu masuk akan ada 1 penjaga. Yang siap sedia menggunakan alat thermogun untuk mengukur suhu badan pengunjung. "Security juga langsung menegur ketika ada customer yang ingin masuk, dan belum menggunakan maskernya. Atau masker masih di dagu, diimbau langsung," jelasnya. Ia memaparkan, pihaknya juga memberikan pengumuman tiap 20 menit sekali. Yang gunanya sebagai pengingat bagi para pengunjung. Pengingat yang dimaksud ialah anjuran penggunaan masker, jaga jarak sekitar 2 meter serta mencuci tangan. "Bahkan kadang, tiap beberapa waktu, jika pengunjung kita lihat ramai, kita akan imbau langsung bersama security menggunakan toa (alat pengeras suara), dan itu efektif," lugasnya. Menurut data yang diberikan Rio, pengunjung pada Maret 2020 lalu hanya 558.230 orang. Jumlah itu menurun lantaran pandemi.  "Waktu awal pandemi di Maret lalu, pengunjung hanya 61 persen dari angka normal," ungkapnya. Lalu, terang Rio, pengunjung di April 2020 juga mengalami penurunan. Yakni hanya 19 persen dari angka normal. Namun, sejak masa normal baru kenaikan jumlah pengunjung perlahan mulai terjadi. Per Januari ini saja, jumlah pengunjung Bigmall mencapai 713.643 orang. Meningkat 155.413 dibanding awal pandemi.   Jika dibandingkan secara persentase, di Maret 2020 hanya 61 persen. Untuk Januari nilainya mencapai 78 persen. Yang juga berarti peningkatan persentase mencapai 17 persen. "Itu semua berkat upaya kita yang rutin memberikan imbauan untuk menerapkan prokes," sanggahnya. Disinggung apakah ada pengunjung. Atau karyawan tenant yang pernah melanggar kebijakan prokes yang mereka terapkan. Rio menyebut hal itu pernah terjadi. Pengelola pun langsung memberikan teguran administratif. Maksimal 3 teguran sebanyak 3 kali. Dan jika sudah melewati batas tersebut, maka akan ada tindak tegas lainnya dari pengelola. Yakni pencabutan biaya parkir gratis bagi para tenant yang melanggar. "Tapi biasanya kalau sudah 2 kali, sudah tidak diulang lagi. Mereka sadar sih. Intinya sih, prokes untuk progresifitas kita juga," celetuk Rio. Deputy General Manager Big Mall juga memberikan komentar soal kebijakan gubernur mengenai Kaltim Steril. Dimana kebijakan itu akan diterapkan dari 6 Februari hari ini sampai 7 Februari besok. Sekadar informasi, Kaltim Steril merupakan perwujudan untuk melakukan sterilisasi wilayah karena kasus terkonfirmasi COVID-19 yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir. Kebijakan itu ialah pengurangan aktivitas. Bahkan penghentian kegiatan masyarakat selama dua hari nanti. "Untuk itu, kita akan ikuti kebijakan dari pemerintah saja. Tapi kita masih menunggu arahannya," kata Supardi. Dirinya menegaskan, perwakilan Pemprov Kaltim sudah melakukan kunjungan ke Big Mall, kemarin. Untuk memberikan imbauan. Serta memberikan informasi soal kebijakan Kaltim Steril tersebut. "Hingga kini kita masih menunggu arahan dari pemerintah, tentu kita akan menyesuaikan diri dengan situasi," pungkasnya. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: