Enggak Penting, Jangan Coba-Coba Datang ke Tenggarong

Enggak Penting, Jangan Coba-Coba Datang ke Tenggarong

Kukar, nomorsatukaltim.com – Pintu masuk ke Tenggarong dijaga ketat. Mulai hari ini, Operasi Yustisi bersiap siaga di pos penjagaan. Salah satunya di simpang pintu masuk RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang.

Pendirian pos penjagaan merupakan satu dari beberapa upaya yang dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19. Disamping langkah promotif, patroli berjenjang pagi hingga malam, hingga sosialisasi dan edukasi secara door to door. Upaya ini sebagai buntut dikeluarkannya Surat Edaran terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kukar. Dikarenakan jumlah kasus penambahan naik secara signifikan. Perlu upaya membendung ini. "Upaya mitigasi harus (semakin) optimalkan," ujar Dandim 0906/Tenggarong Letkol (Inf) Charles Alling, Minggu (31/1) pagi. Skema penjagaan akses masuk ke Tenggarong diakui Alling sudah diatur formulasinya. Dilakukan penjagaan dengan skema tim gabungan dari kepolisian, Satpol PP Kukar, Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar dan pihak terkait lainnya. Tentu dengan terus dilakukan evaluasi pelaksanaannya. "Tidak ada penutupan, tapi screening saja, pintu masuk jalur masuk," lanjut Alling lagi. Skrinning ini sebagai upaya menghindari adanya gelombang masyarakat yang masuk ke Kukar. Yang memang tidak memiliki urusan penting. Terlebih saat akhir pekan, Terbukti, tidak sampai siang hari. Sebanyak 30 kendaraan, baik roda dua ataupun roda 4 bahkan lebih harus putar haluan. Sedangkan yang terjaring tidak menggunakan masker ada sebanyak 50. Identitasnya pun dicatat. Dan dihukum push up oleh petugas penjaga. "Perlu shock terapi," pungkas Alling. Diketahui, Kukar saat berada di zona merah. Kasus penambahan pun terbilang mengkhawatirkan. Dua hari terakhir, tren penambahan kasus positif COVID-19 selalu diatas angka 100 kasus terkonfirmasi. Untuk itulah, Tim Satgas COVID-19 melalui Kodim 0906/Tenggarong mencoba mengingatkan dan membangkitkan kembali kesadaran masyarakat. Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi. Dengan konsep kearifan lokal. Yakni bersosialisasi dengan menggunakan moda transportasi andong. Dan menggunakannya ikon srikandi Kukar. Untuk mengedukasi dan membagikan masker bagi pengendara yang lewat. (mrf/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: