Patut Dicontoh, Kampung Sumber Sari Bisa Hasilkan PAD Sendiri

Patut Dicontoh, Kampung Sumber Sari Bisa Hasilkan PAD Sendiri

Kubar, nomorsatukaltim.com – Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok, Kubar perlu dicontoh. Kampung ini tidak serta merta mengandalkan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Alokasi Dana Kampung (ADK). Tapi punya penghasilan tambahan sendiri.

“Kampung Sumber Sari sudah punya penghasilan sendiri. Yaitu dari Pendapatan Asli Desa (PAD) di kampung ini sendiri. Pada tahun 2020 hasil kotor PAD Sumber Sari berkisar Rp 400 juta. Setelah dipotong total biaya operasional, akhirnya dapat RP 126 juta hasil bersih,” ungkap Kepala Kampung Sumber Sari, Mulyadi. PAD mandiri itu dihasilkan dari aset Kampung Sumber Sari. Berupa 6 unit rumah toko (ruko) yang disewakan. Lalu usaha lain seperti penggemukan sapi, pengadaan tabung gas, pencucian sepeda motor, serta jasa pengolahan dan pengangkutan sampah kampung. “Setelah dipotong dengan operasional, selama setahun pada 2020 mendapatkan laba bersih Rp 126 juta. Usaha kampung itu menjadi objek penghasil PAD Sumber Sari,” katanya. Selanjutnya hasil PAD tersebut dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan kampung. Sesuai musyawarah kampung, maka hasil PAD tersebut digunakan untuk pembangunan sosial kemasyarakatan. “Terutama bidang pendidikan dan sosial dialokasikan sebesar 5 persen dari jumlah PAD. Bantuan kepada masjid dan gereja sekitar 10 persen, juga untuk perawatan jalan kampung,” jelas Mulyadi. Dia juga mengungkapkan, bahwa semua aset kampung objek penghasil PAD tersebut dibangun menggunakan ADD dan ADK yang setiap tahun disalurkan oleh pemerintah. “Kedepan berencana akan terus membangun objek penghasil PAD. Namun mengikuti perkembangan untuk berinovasi, dan melihat peluang kemitraan,” tandasnya. Untuk diketahui, Kampung Sumber Sari dilingkupi 10 Rukun Tetangga (RT), terdiri 4 ribu jiwa dari 800 kepala keluarga (KK). Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kubar, Faustinus Syaidirahman mengaku salut dengan pembangunan yang dilaksanakan Kampung Sumber Sari. Menurutnya itu salah satu contoh kampung yang berkomitmen maju. Badan usaha milik Kampung (BumKam) bisa berjalan baik. Sehingga ADD dan ADK bantuan pemerintah, benar-benar untuk membangun masyarakat. “Kampung seperti yang sangat diharapkan jadi contoh. Jadi BumKa jangan hanya ada nama, tapi tidak ada akttifitas. Paadahal ADD dan ADK setiap tahun diterima,” beber Faustinus. Kadis meminta kepada kampung lainnya se-Kubar, yang punya potensi dan sumberdaya yang bisa dikelalo, agar bisa meniru Kampung Sumber Sari. Dikelola untuk pendapatan BumKa dan pemerintah kampung. “PAD bisa untuk sumber pendapatan dan pembangunan kampung,” tegasnya. Salahsatu contoh lain kata Kadis DPMK, mengelola sumber daya alam yakni Kampung Lakan Bilem, Kecamatan Nyuatan. Mengelola Wisata Alam Batuq Bura. “Hanya karena pandemi COVID-19 saat ini saja ditutup. Itu bisa membuat kesejahteraan masyarakat, juga menjadi objek penghasil kampung. Jangan loyo membangun kampung. Karena sudah ada ADD dan ADK dari pemerintah,” pesan Pak Chay, panggilan akrab Faustinus Syaidirahman. (imy/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: