Cari ‘Barang Haram’, Geledah Blok Tahanan Lapas Perempuan

Cari ‘Barang Haram’, Geledah Blok Tahanan Lapas Perempuan

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Samarinda kembali "bersih-bersih" hunian tahanan. Memastikan barang-barang yang seharusnya tidak diperkenankan di dalam lapas tidak ada. Seperti senjata tajam (sajam), alat komunikasi. Terutama narkoba yang berseliweran di dalam lapas.

Penggeledahan sendiri bukan kali pertama dilakukan LPP Kelas IIA Samarinda. Tiap pekan rutin dijadwalkan. Memastikan seluruh warga binaan perempuan (WBP) menjalankan aturan yang sudah ditetapkan. Seperti penggeledahan yang dilakukan Kepala LPP Kelas IIA Samarinda Sri Astiana. Pada Rabu (27/1/2021) malam lalu. Giliran blok hunian 3 yang berisi 47 WBP  jadi target operasi. "Tidak ditemukan barang berbahaya, seperti sajam dan narkoba," ungkap Sri Astiana pada nomorsatukaltim.com, Kamis (28/1/2021). Asti, sapaan akrabnya, memastikan penggeledahan akan terus dilakukan. Tiap pekannya. Memastikan kegiatan terlarang maupun barang terlarang tidak ada terjadi di LPP Kelas IIA Samarinda. Agar Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di LPP Kelas IIA Samarinda dapat terjadi. Dan memastikan bagi yang melanggar aturan dapat dikenakan sanksi yang berlaku. Sebelumnya di blok tahanan 2, Asti menemukan beberapa barang terlarang yang sengaja dimiliki WBP. Dalam razia pekan lalu, tim berhasil menemukan 2 buah SIM Card, 3 unit memory card, kaca, dan beberapa barang lainnya. Meskipun sejenis narkoba, senjata tajam, maupun alat komunikasi nihil ditemui. Terkait dari mana asal barang yang berhasil ditemukan dalam proses sidak, Asti menjelaskan tengah melakukan pemeriksaan terhadap WBP yang bersangkutan. Dan bakal melakukan pengetatan keluar masuknya barang-barang dari luar, untuk para WBP ke depannya. Selanjutnya, barang yang berhasil ditemukan bakal dikumpulkan bersama barang hasil sidak pekan-pekan sebelumnya. Untuk selanjutnya dilakukan berita acara dan kemudian dimusnahkan. “Pemusnahan dilakukan awal bulan,” pungkas Asti, pekan lalu. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: