APBD Seret, Anggaran DPU Kukar Turun Drastis

APBD Seret, Anggaran DPU Kukar Turun Drastis

Kukar, nomorsatukaltim.com - Turunnya Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Kutai Kartanegara (Kukar) 2021, memberikan banyak dampak signifikan. Semua lini wajib kencangkan ikat pinggang. Termasuk Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar.

Diakui Kepala DPU Kukar Muhammad Yamin, penurunan anggaran sangat terasa sekali. Bukan lagi terjadi penurunan 50 persen, tapi 75 persen lebih. DPU Kukar hanya dijatah Rp 170 miliar saja untuk anggaran tahun ini. Yamin menjelaskan, dibanding tahun 2020, turun sekitar Rp 580 miliar. Dari anggaran Rp 750 miliar. Tentu jumlah penurunan yang fantastis. Itupun sudah termasuk bayar hutang dan belanja generik "Rp 170 miliar itu di anggaran murni, sangat jauh (penurunan) sekali," ujar Yamin pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com belum lama ini. Dengan anggaran yang minim ini, tentu Yamin dipaksa putar otak. Menentukan mana yang layak diprioritaskan, mana yang ditahan sejenak pembangunannya. Menunggu keadaan keuangan membaik. Untuk 2021 ini, fokus pembangunan disektor kebinamargaan, pembangunan dan perbaikan sistem irigasi, bangunan-bangunan yang memang perlu segera dilakukan rehabilitasi. Serta pembangunan jalan. Baik itu perbaikan jalan rusak maupun peningkatan kondisi jalan. Namun Yamin menyebut anggaran bakal banyak terserap untuk pembangunan gedung Ekonomi Kreatif (E-kraf). Sebagai tindak lanjut terpilihnya Kukar sebagai 4 kabupaten kota kreatif se-Indonesia. Apalagi E-kraf bakal jadi sektor unggulan yang bakal digarap Pemkab Kukar. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru. Selain itu, juga rehabilitasi gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar. Yang saat ini cukup memprihatinkan. Beberapa struktur bangunan, seperti dinding dan atap mengalami keretakan. Kurang atau tidak. Sontak Yamin mengatakan jumlah anggaran tersebut sangat jauh kurang. Berbanding jauh dengan kebutuhan pembangunan di Kukar. Untuk sektor jalan misalnya, dari sekitar 2 ribuan kilometer jalan di Kukar, 60 persen keadaannya rusak. Belum lagi peningkatan sumber daya air untuk masyarakat Kukar. Termasuk masih banyak titik-titik di areal CBD yang belum rampung. "Ya sangat jauh sekali," pungkas Yamin. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: