Vaksinasi Masyarakat Umum Tunggu Instruksi Pusat

Vaksinasi Masyarakat Umum Tunggu Instruksi Pusat

Balikpapan, Nomorsatukaltim.com – Dinas Kesehatan dan DPRD Balikpapan melakukan rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (13/1/2021) kemarin. Membahas persiapan vaksinasi untuk masyarakat.

Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut akan melakukan promosi dan sosialisasi terlebih dulu. Ia meyakini vaksinasi yang telah dimulai oleh Presiden RI Joko Widodo dapat menangkal virus jahat asal Wuhan tersebut. "Apakah vaksin dapat melindungi dari COVID-19 (dengan gejala) berat? Insyaallah," ujarnya, saat menjawab pertanyaan anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, dari Fraksi Partai Golkar, Suryani, saat rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (13/1) kemarin. Dokter Dio, sapaannya, menyebut prinsip imunisasi memang tidak menjamin 100 persen. Tetapi mencegah menjadi cacat, mencegah kondisi kesehatan pasien COVID-19 menjadi berat. "Seperti cacar. Kalau kita sudah diimunisasi maka saat terkena cacar tidak seberat seperti orang yang belum pernah divaksin," terangnya. Ia juga menerangkan proses setelah 30 menit divaksinasi. Akan ada langkah antisipasi Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Jadi setelah divaksin maka ada waktu 30 menit menunggu reaksi vaksin. Begitu juga ketika penerima vaksin pulang ke rumah. Akan tetap dipantau. "Secara struktur di wilayah kota ada Pokja KIPI," katanya. Menurut Dio, pemerintah memang mewajibkan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Tapi dengan syarat tertentu. Misalnya usia dibatasi 18 tahun sampai 59 tahun. "Yang tidak memenuhi syarat juga banyak. Misalnya ibu hamil. Ada penyakit auto imun, (pasien) dengan penyakit-penyakit kanker, itu juga tidak memenuhi syarat," ujarnya. Selain itu, Dio menyampaikan rencana vaksinasi pertama untuk tenaga kesehatan (nakes). Ada 5.759 nakes Balikpapan yang akan mendapat suntikan vaksin bulan depan. Masuk dalam tahap 1 termin 2. "Saat ini kan vaksin masih di provinsi. Tapi APD-nya sudah kita terima. Termasuk sarung tangan, masker dan lainnya," ujarnya. Untuk sementara masyarakat harus lebih bersabar. Sebab vaksinasi untuk umum masih menunggu informasi dari pemerintah pusat. Karena memang tenaga kesehatan yang harus diprioritaskan. Ia menyebut, Diskes sudah menyiapkan tenaga vaksinator melalui workshop. Yang sudah dilakukan dua kali. Pihaknya juga sudah menyiapkan 47 tempat vaksinasi. Termasuk puskesmas, rumah sakit, klinik-klinik, yang dinilai sudah memenuhi syarat. "Karena membutuhkan ruang besar. Seperti TPS (Tempat Pemungutan Suara) itu, ada empat meja minimal," katanya. Tempat yang sudah dipilih tadi, harus memiliki akses internet. Karena semua data langsung diinput dan terkoneksi dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Untuk tempat menampung vaksin, Diskes sudah menyiapkan instalasi farmasi kota yang masih bisa menampung sekitar 5.400 dosis vaksin. "Kalau lebih dari itu maka plan B kita adalah kita sudah meminta kerja sama dengan perusahaan besar farmasi yang memang biasa mendistribusikan vaksin," katanya. Pihak swasta yang bisa dikerjasamakan untuk menyimpan vaksin misalnya PT Enseval atau Kimia Farma. "Perusahaan besar farmasi lah," sebutnya. Ia menyebut keberadaan chiller- tempat menyimpan vaksin-juga membutuhkan banyak hal pendukung yang harus disiapkan. Misalnya listrik karena suhunya harus dipertahankan stabil. "Untuk nakes di Balikpapan kan butuh vaksin sesuai jumlah 5.759 nakes. Karena harus mendapat dua dosis, totalnya 11.560 dosis vaksin," imbuhnya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: