Diduga dari Kompor

Diduga dari Kompor

NUNUKAN, DISWAY – Penyebab kebakaran di Jalan Pasar Sentral Inhutani, RT 10 Kelurahan Nunukan Utara pada Minggu (10/1) malam, sekira pukul 18.15 Wita, diduga berasal dari kompor.

Karena dari keterangan yang diperoleh kepolisian, istri Andi Sudarmin, Saidah, meninggalkan kompor yang sedang menyala. Itu dilakukan Saidah ketika sang suami, Andi Sudarmin, dalam kondisi marah serta mengambil sebilah parang, dan mengejar Lukman yang merupakan iparnya. Sehingga, Saidah pun lupa mematikan kompor. Menurut Kassubag Humas Polres Nunukan, AKP M. Karyadi yang mewakili Kapolres AKBP Saiful Anwar, kejadian itu berawal Andi Sudarmin yang mengucapkan kata-kata bahwa nanti akan mati, ada asap. “Sebelum kejadian, memang ada ucapan bahwa akan ada asap. Berarti kebakaran besar yang akan terjadi,” kata Karyadi, Senin (11/1). Kata-kata Andi Sudarmin, disampaikan ke Lukman. Dengan maksud meluruskan ucapan yang disampaikan sebelumnya bahwa ada asap dan akan mati sebentar. Namun saat terjadi pembicaraan, Andi Sudarmin tiba-tiba marah dan mengambil sebilah parang di dapur, dan langsung mengarahkan ke Lukman. Lukman pun melarikan diri keluar dari rumah. Sambil meminta warga sekitar untuk sembunyi. Karena Andi Sudarmin sedang membawa parang. “Penganiayaan yang dilakukan Andi Sudarmin menimbulkan keributan. Sehingga, personel Pospol Inhutani, Bripka Indra, mendatangi Andi Sudarmin, namun tak ada yang dipeduli. Malah mengejar Bripka Indra, sehingga Bripka Indra bersama warga ikut lari,” beber Karyadi. Saat kejadian itu, api juga berkobar di rumah Andi Sudarmin, dan langsung menyebar ke rumah lain dengan cepat. Sedangkan Andi Sudarmin yang mengamuk, akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas oleh pihak kepolisian. Apalagi, akibat ulah Andi Sudarmin, tujuh warga mengalami luka. Dikutip dari beranda media sosial Pemkab Nunukan, peristiwa kebakaran dan adanya warga yang mengalami luka-luka karena dianiaya, mendapat perhatian Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid. “Bapak, ibu, tidak usah pikir tentang biayanya. Nanti pemerintah yang akan menanggung semuanya,” ujar Laura ketika menjenguk korban penganiayaan. Laura juga sangat menyayangkan kejadian penganiayaan tersebut. Dia pun meminta aparat kepolisian segera mengusut motif pelaku, dan memproses hukum pelakunya. Sementara itu, Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika menyatakan bahwa untuk sementara motif pelaku belum bisa diketahui. Karena pelaku saat ini masih menjalani perawatan di IGD RSUD Nunukan. */BRI/REI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: