Pekan Depan Mulai Vaksinasi COVID-19, Ratusan Vaksinator Bersiap

Pekan Depan Mulai Vaksinasi COVID-19, Ratusan Vaksinator Bersiap

Menjelang vaksinasi serentak yang dijadwalkan pekan depan, pemerintah daerah melakukan persiapan. Mulai menyiapkan vaksinator sampai memilah penduduk prioritas.

nomorsatukaltim.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara menyiapkan tenaga lapangan untuk mendistribusikan 3.800 dosis vaksin. Tak ketinggalan tempat penyimpanan dan tenaga vaksinator. Gudang farmasi Dinas Kesehatan menjadi lokasi transit vaksin dari Samarinda. Sementara tenaga vaksinator yang disiapkan sebanyak 66 orang. Di antaranya 36 orang telah mengikuti pelatihan pemberian vaksin. 30 lainnya tenaga tambahan. Mereka akan bertugas di seluruh fasilitas kesehatan. Baik di puskesmas maupun klinik swasta yang ada di 18 kecamatan. Vaksinator juga akan bertugas di RSUD AM Parikesit, Tenggarong, RSUD Dayaku Raja, Kota Bangun dan RSUD Aji Bataru Agung Dewa Sakti, Samboja. Kepala Diskes Kukar, Martina Yulianti mengatakan, pihak pertama yang akan mendapatkan vaksin ialah para tenaga medis dan aparat keamanan. “Sesuai keputusan pemerintah pusat,” katanya. Martina menambahkan, keikutsertaan tenaga medis dan kepala pemerintahan menjalani vaksinasi merupakan upaya agar masyarakat tidak meragukan vaksin yang diberikan. “Sinovac sudah melalui berbagai prosedur yang baku. Insyaallah aman. Yang penting sesuai petunjuk SOP (standar operasional prosedur). Siapa yang boleh divaksin, siapa yang tidak," katanya. Martina menekankan, meskipun vaksin sudah ada, protokol kesehatan COVID-19 tetap harus dilakukan. Terutama soal menghindari kerumunan serta menggunakan masker. "Ini (vaksin) tidak langsung terjadi kekebalan, membutuhkan waktu membentuknya," kata wanita yang menjabat sebagai Plt Direktur Utama RSUD AM Parikesit Kukar itu.

ADA NAKES TAK DIVAKSIN

Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU, Grace Makisurat, mengatakan jatah vaksin daerah itu hanya untuk 500 nakes. “Kami hanya menerima 1.000 dosis yang akan digunakan untuk 500 nakes. Karena, setiap satu nakes akan menerima 2 dosis," ujar dia. Nakes yang akan menerima vaksin ialah mereka yang bertugas di RSUD Ratu Aji Putri Botung dan puskesmas. Sedari awal, Diskes memang mendahulukan nakes yang ada di pemerintahan dulu. Berbeda dengan Kukar, PPU belum memiliki vaksinator COVID-19. “Waktu yang diberikan untuk pelatihan mulai 8-9 Januari,” katanya. Diskes PPU berencana menempatkan vaksinator di tiap puskesmas. Masing-masing puskesmas terdiri dari 2 vaksinator. PPU memiliki 10 puskesmas, sehingga akan mengirimkan 20 orang yang akan dilatih. Dinas kesehatan setempat tidak akan memberikan vaksin kepada nakes yang pernah terpapar corona. “Karena mereka sudah memiliki kekebalan,” ujarnya. Sama seperti PPU, Kota Bontang yang mendapat 1.600 vaksin hanya akan memberikan kepada 800 nakes. Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Bahauddin mengatakan pemberian vaksin jilid kedua baru dilakukan kepada aparat keamanan. Berdasarkan catatan Disway-Nomor Satu Kaltim, sudah 3 kali klaster dari petugas nakes muncul. Mulai RSUD Taman Husada, Puskesmas Bontang Barat hingga baru-baru ini petugas Satgas COVID-19.

BELUM PAHAM

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengusulkan 2.720 dosis vaksin untuk warga. Akan tetapi, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal mengaku belum mengetahui sistem dan tata cara pembagiannya. “Sebab penggunaan vaksin harus melalui prosedur khusus,” ucapnya, Rabu (6/1/2021). Ia juga tak bisa memastikan kapan vaksin tersebut tiba di Kutim. Ia memperkirakan sebelum 14 Januari mendatang vaksin sudah tiba di Kutim. “Karena rencananya presiden akan melakukan suntik perdana. Jadi mungkin sebelum itu sudah tersebar semua ke daerah,” katanya. Ia melanjutkan, untuk tahap awal pemkab akan mendahulukan tenaga kesehatan yang mendapat vaksin tersebut. Mengingat mereka bertugas menjadi garda terdepan menangani pasien COVID-19 ini. Selanjutnya baru aparat TNI dan Polri serta para tokoh masyarakat. “Tokoh masyarakat diperlukan untuk menumbuhkan rasa percaya masyarakat jika vaksin tersebut aman,” bebernya. Mengingat selama ini, banyak beredar berita jika vaksin tersebut tidak aman. Ia pun meminta agar masyarakat jangan mudah terbawa berita palsu. Menurutnya, pemerintah tentu tidak sembarangan memberi vaksin tanpa menguji secara klinis. “Pasti sudah diuji dahulu. Karena pemerintah sudah memastikan vaksin ini akan aman,” sebutnya. Untuk proses vaksin pertama ini, memang semuanya dibiayai pemerintah pusat. Sedangkan daerah hanya diminta menyiapkan fasilitas pendukung saja.

30 RIBU

Sementara Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menyatakan, 30.232 tenaga kesehatan akan menjalani vaksin pada tahap pertama. Kepala Diskes, Padilah Mante Runa mengatakan, prioritas diberikan kepada nakes yang bertugas melayani pasien di ruang ICU dan isolasi. “Sasaran penerima vaksin tahap pertama yang akan dilaksanakan Januari – April untuk seluruh nakes,” ujarnya dikutip dari akun resmi media sosial pemerintah. Dengan jumlah hanya 25.520 dosis dan dilakukan 2 kali vaksinasi atau penyuntikan sehingga hanya 12.760 tenaga medis. Nantinya vaksin akan datang secara bertahap. “Jika, dibandingkan jumlah vaksin dengan jumlah nakes, tentu masih kurang. Tapi secara bertahap vaksin akan datang terus sesuai kebutuhan masing-masing daerah,” ujarnya Dari 30.232 nakes di Kaltim itu, yakni terbanyak dari Kota Samarinda 7.083 orang. Kemudian, Balikpapan 5.494 orang, Kutai Kartanegara 4.072 orang, Kutai Timur 3.060 orang. Lalu, Kabupaten Berau 2.127 orang, Kutai Barat 2.079 orang, Bontang 2.049 orang, Paser 2.013 orang, Penajam Paser Utara 1.297 orang dan Mahakam Ulu 958 orang. (mrf/rsy/wal/bct/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: