Sudah Lewati Pertimbangan

Sudah Lewati Pertimbangan

TANJUNG SELOR, DISWAY – Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kaltara ditargetkan pada pertengahan Januari ini. Untuk itu, kesuksesan salah satu upaya perlawanan terhadap pandemik COVID-19 ini, menjadi hal penting.

Membahas hal itu, hadir 2 narasumber pada Respons Kaltara, Rabu (6/1). Yakni dr Hasbi Hasyim, Direktur RSUD Tarakan dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltara, Agust Suwandy. Salah satu permasalahan terbesar dalam pelaksanaan vaksinasi nanti, adalah persoalan kekhawatiran warga sasaran akan dampak dan kehalalannya. “Sedianya, kekhawatiran itu pasti muncul di diri setiap orang. Apalagi ini pandemi ya. Namun, pemerintah Indonesia tak asal mengambil kebijakan dalam penerapannya. Pastinya mempertimbangkan berbagai masukan dan indikator,” kata Hasbi Hasyim. Dalam hal ini, lanjutnya, pertimbangan yang diambil sebelum dilakukan vaksinasi massal, adalah perlunya petunjuk teknis (Juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Terkait proses pemberian vaksin, sasaran, kebutuhan sumber daya, dan lainnya. Selain itu, juga menanti keluarnya emergency use authorization dari BPOM. “Saya kira, sangat ketat pertimbangannya sebelum dilakukan vaksin. Dan, soal efek samping, itu pasti ada. Hanya ,saja itu tergolong kejadian tak diinginkan, karena berdasarkan hasil uji klinis vaksin selama ini, tidak ada menunjukkan efek yang terlalu membahayakan,” jelasnya. Sementara itu, Agust Suwandy menyebutkan, sebanyak 10.680 vial (dosis) vaksin COVID-19 telah tiba, Selasa (5/1) lalu. “Sebanyak 10.680 dosis vaksin yang datang ini, adalah tahap pertama. Yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan di Kaltara,” kata Agust. Data sementara, tenaga kesehatan yang akan divaksin mencapai 4.949 orang. Sudah termasuk tenaga penunjang di fasilitas kesehatan dan tenaga tracing. “Rencana awal vaksinasi serentak nasional dimulai 14 Januari 2021,” ujarnya. Namun, tenaga kesehatan yang sudah terdata dalam sistem informasi SDM kesehatan sudah mencapai 7.806 orang. Setiap orang akan mendapatkan 2 dosis vaksin, dengan jeda waktu 2 minggu atau 14 hari. Sehingga, kebutuhan vaksin bagi tenaga kesehatan di Kaltara sementara mencapai 15.612 dosis. “Jadi, masih kurang sekitar 5 ribu dosis untuk tenaga kesehatan. Kekurangan akan adalagi dari pusat. Kita tunggu dalam beberapa hari ke depan,” katanya. Secara keseluruhan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Kaltara lebih 400 ribu warga. Pelaksanaannya akan dilaksanakan secara bertahap. Vaksinasi tahap I akan berlangsung hingga April 2021. Dalam pemberian vaksin, kata Agust, juga memperhatikan kondisi penyakit yang diidap warga. “Di pos pelayanan vaksin yang teregistrasi atau resmi, akan disediakan meja khusus layanan konsultasi bagi warga yang akan divaksin. Utamanya ditanya soal riwayat kesehatan, penyakit yang diidap dan lainnya,” ujarnya. Nanti akan ada fasilitas kesehatan yang terdaftar dalam aplikasi P-Care BPJS. Yang menampilkan pendataan dan input data fasilitas kesehatan mampu vaksin yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota. Dipastikannya pula bahwa pemerintah tak akan mengabaikan warga dalam vaksinasi ini. “Hanya saja, ada tahapannya,” imbuhnya. HMS/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: