Tingkatkan Partisipasi, Daftar Online Vaksinasi COVID-19

Tingkatkan Partisipasi, Daftar Online Vaksinasi COVID-19

Segala upaya ditempuh pemerintah demi meningkatkan kepesertaan vaksinasi COVID-19. Di Samarinda, pemerintah setempat mengeluarkan edaran ajakan mendaftar vaksinasi melalui daring.

nomorsatukaltim.com - Masyarakat di Kota Tepian dapat mendaftar vaksinasi melalui situs corona.samarinda.go.id. Tapi agar mudah mengakses laman itu, sebaiknya Anda menggunakan laptop atau PC. Kanal pendaftaran langsung muncul begitu halaman terbuka. Surat Edaran tertanggal 28 Desember 2020 itu ditujukan pada para pelaku usaha, pengelola atau penanggung jawab fasilitas umum dan masyarakat. Meski sudah sepekan lebih diterbitkan, imbauan daftar vaksinasi COVID-19 itu belum sampai ke para pelaku usaha. Abdurrasyid Rahman, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Samarinda, salah satunya. “Saya baru dengar ada imbauan pendaftaran vaksinasi,” katanya, Selasa (5/1/2021) Sebagai pengusaha Abdurrasyid Rahman mengaku akan mengikuti semua peraturan dari pemerintah. Ia akan mengajak para pengurus dan anggota HIPMI untuk mendaftar. Menurutnya, langkah pemerintah baik untuk dunia usaha. “Agar segera bisa menjalankan usaha secara normal, tidak ada lagi pembatasan,” imbuhnya. Meski begitu, ia terdengar waswas. Makanya ia meminta “Pak wali kota disuntik pertama kali, seperti presiden.” Abdurrasyid mengakui, kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Sinovac masih rendah. “Masyarakat masih ada kekhawatiran terhadap vaksin ini. Sehingga perlu diyakinkan bahwa ini aman. Pemerintah harus memberi contoh.” Namun keputusan Kemenkes yang mengizinkan berbagai vaksin masuk, hal itu menjadi “angin segar, karena kita boleh memilih,” imbuhnya. Ia berharap pemberian vaksin bisa menekan wabah sehingga tidak ada pembatasan usaha. Sementara Ketua HIPMI Kaltim, Bakri Hadi berpendapat vaksinasi COVID-19 diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, tim gugus COVID-19, atau individu yang rentan. “Kalau memang ketersediaan vaksin memadai untuk seluruh masyarakat ya haruslah ikut serta,” katanya. Bakri menilai masih ada ketakutan apakah vaksin ini efektif.  “Ya diskusi dengan beberapa teman memang ada ketidakpercayaan,” imbuh Bakri. Meski begitu, ia mendukung pemberian vaksin sebagai salah satu cara mencegah penyebaran virus. Dengan begitu, perekonomian nasional bisa segera pulih.

ENAM RIBU

Bagi tenaga kesehatan, vaksin Sinovac nampaknya tidak menimbulkan keraguan. Ini terlihat dari antusiasme tenaga tenaga kesehatan (nakes) yang mendaftar vaksinasi. Di Balikpapan, ada 6 ribu nakes akan mendapat vaksin gelombang pertama. Artinya ada penambahan sekitar 2 orang setelah sehari sebelumnya pemkot mengumumkan akan ada vaksinasi yang diprioritaskan bagi para nakes. "Sebelumnya kami data 4 ribuan (yang mendaftar di aplikasi). Sekarang sudah 6 ribuan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty, Selasa (5/1/2021). Jumlahnya yang meningkat disebabkan ada perluasan skema penerima vaksinasi. Baik nakes yang bekerja untuk pemerintah dan swasta bisa ikut serta mendaftarkan dirinya. "Jadi bukan cuma nakes. Diperluas lagi sampai admin, tenaga penunjang sampai sopir ambulans," ungkapnya. Ia menyebut vaksinasi hukumnya wajib bagi nakes. "Kewajiban dari pusat. Sama seperti yang lain (nakes) juga perlu diedukasi," katanya. Ia menyebut vaksinasi tidak dapat dilakukan secara serentak karena keterbatasan jumlah vaksin dan ada pembagian prioritas. Misalnya petugas di ruang Intensive Care Unit (ICU) mendapat giliran awal daripada petugas di ruang isolasi. "Belum ada nakes yang menolak vaksinasi," katanya. Menurutnya ada syarat sebelum vaksinasi. Yakni harus dalam kondisi sehat dan sudah mengisi data di aplikasi khusus dengan benar. Namun misalnya ada nakes yang sedang dalam kondisi hamil. Maka harus menunggu giliran vaksinasi setelah melahirkan. "Ini kan ada tahapnya. Misalnya kalau hamil tunggu melahirkan. Tunggu tahap berikutnya lagi," urainya. Ada juga beberapa kendala lain sehingga nakes tidak bisa mengikuti vaksinasi. Misalnya para nakes yang sedang cuti di tanggal 14 Januari 2021. Sebab tanggal itulah kemungkinannya vaksinasi akan mulai dilakukan. (das/ryn/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: