Mei, Pabrik Metanol Mulai Dibangun

Mei, Pabrik Metanol Mulai Dibangun

Kutim, Nomorsatukaltim.com – Perusahaan patungan Indonesia – Amerika Serikat, segera merealisasikan rencana pembangunan pabrik metanol di Kutai Timur (Kutim). Pembangunan dilakukan paling cepat bulan Mei 2021.

Rencana itu diungkapkan Direktur Operasional PT Bumi Energi Nabati, Andika Nusantara, saat menerima kunjungan Pelaksana Tugas Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, baru-baru ini. “Ini merupakan perusahaan terbesar yang berdiri di Asia Tenggara yang kami investasikan di Kabupaten Kutai Timur,” kata Andika. Pabrik coal to methanol ini akan berdiri di kawasan Industri PT Batuta Chemical Park. Ini merupakan perusahaan patungan antara PT Air Product East Kalimantan (Proyek Strategis Nasional) dan Pabrik Biodisel - PT Bumi Energi Nabati. Lokasi perusahaan berada di Kecamatan Bengalon Dusun Sekurau Desa Sekerat dengan luas mencapai 900 hektare. Menurut Andika, BCIP akan memprioritaskan tenaga kerja lokal sesuai dengan keahliannya. Pembangunan pabrik pengolahan batu bara menjadi metanol ini diambil oleh PT Air Product and Chemical perusahaan Amerika Serikat. Sementara PT BUMI Resources dan PT Ithaca Resources sebagai penyedia batu bara sekaligus penjamin pembeli metanol. Pemerintah Kutai Timur, kata Kasmidi Bulang, sebagai penyedia fasilitas BCIP juga akan memastikan konektivitas kawasan tersebut. Antara lain akses masuk sementara kawasan di simpang blok beruang, jaringan listrik, suplai air baku, dan konektivitas jaringan yang memadai. “Pemerintah juga mendukung untuk realisasi hal tersebut. Sebab ini sehubungan dengan adanya pembangunan kawasan industri di daerah dan program nasional juga,” ucap Kasmidi. Pembangunan pabrik metanol diperkirakan dimulai pada Mei 2021 setelah BCIP menyelesaikan semua konektivitas kawasan industri tersebut. Apalagi progres kawasan industri tersebut sudah mencapai angka 75 persen. “Untuk pabrik metanol dilakukan pada bulan Mei 2021 dengan estimasi pembangunan sekitar 48 bulan untuk kemudian dilakukan produksinya,” sebutnya. Selain itu Pemkab Kutim juga berkoordinasi dengan Komite Pengusaha Sekurau Bengalon Bersatu (KPSBB). Guna memastikan tidak ada kendala sosial di lapangan pemkab meminta agar seluruh masyarakat bisa mengawal program pemerintah ini. “Alhamdulillah, pemuda dan tokoh masyarakat mendukung penuh pembangunan pabrik metanol ini,” ungkapnya. Apalagi pembangunan pabrik ini juga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi warga sekitar. Tinggal bagaimana menyiapkan tenaga kerja terampil nantinya. Sehingga ia yakin keberadaan pabrik metanol ini nantinya sangat membantu masyarakat. “Saat membangun pabrik saja membutuhkan sekitar 1.000 tenaga kerja. Apalagi nantinya kalau sudah beroperasi, pasti banyak lagi tenaga kerja yang dibutuhkan,” bebernya. Kasmidi pun berharap proses pembangunan proyek strategis nasional ini berjalan lancar. Dukungan berbagai pihak serta kepastian lahan kawasan industri benar-benar dipantu Pemkab Kutim. “Mari kita doakan agar program pemerintah pusat serta provinsi dan daerah ini bisa disupport dan segera selesai. Bisa dihadirkan di Kabupaten Kutai Timur sebagai kebanggaan kita semua,” tandasnya. Proyek ini tak lepas dari campur tangan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Pandjaitan. Total investasi yang ditanamkan diperkirakan mencapai Rp 30 triliun lebih. (bct/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: