Antisipasi Corona Jelang Libur

Antisipasi Corona Jelang Libur

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Pandemi COVID-19 masih mewabah di Benua Etam. Peningkatan kasus positifnya, bahkan makin bertambah. Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, 9 di antaranya kini berstatus zona merah corona. Mahakam Ulu yang sempat masuk ke zona hijau, kini kembali menghadapi peningkatan kasus. Dan masuk dalam zona kuning.

Pekan lalu, peningkatan kasus terjadi cukup masif. Laporan konfirmasi positif, rata-rata di atas 200 kasus per hari. Lonjakan kasus itu, diprediksi masih akan terjadi pekan depan. Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kaltim, Rabu (22/12/2020), angka positif baru sebanyak 418 kasus corona. Yang didominasi dari wilayah Balikpapan dan Samarinda. Peningkatan kasus corona ini, dinilai terjadi karena mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat. Terbukti, dengan masifnya aktivitas kerumunan massa di berbagai tempat. "Kesekian kalinya kami ingatkan kembali tak bosan-bosan, agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena, wabah ini masih terjadi. Bahkan terus meningkat," pesan Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kaltim. Pemerintah daerah terus berupaya memaksimalkan kemampuan dalam menghadapi wabah ini. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pemerintah provinsi melalui Dinas Perhubungan, mulai mendirikan pos terpadu pada titik-titik tertentu. Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Arih Franata Filifus Sembiring menyebut pendirian pos terpadu Nataru ini. Selain untuk mengawasi pergerakan lalu lintas juga untuk mengontrol penerapan protokol kesehatan bagi para pemudik. Seperti wajib mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. "Kita akan melakukan pembatasan muatan armada dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu masyarakat telah membantu pemerintah dalam meminimalisir dan memutus rantai penularan COVID-19 di Kaltim," terang Sembiring.

KOMITMEN GEREJA

Di Kota Balikpapan, pemerintah dan Badan Kerja Sama Gereja Balikpapan menggelar koordinasi untuk keamanan ibadah Natal. Dalam pertemuan itu Ketua Badan Kerja Sama Gereja Balikpapan Pendeta Elias Yakob berkomitmen melaksanakan peringatan Natal dengan pelaksanaan protokol yang ketat. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah angka kasus Covid-19 yang tengah meningkat sejak awal Desember. "Umat yang mengikuti ibadah Natal secara langsung, harus didata terlebih dahulu, memastikan dalam kondisi sehat, dan menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun,” ungkapnya. Karena gereja membatasi jumlah jemaat yang boleh hadir, jemaat lain yang tak bisa datang bakal difasilitasi ibadah Natal virtual melalui layanan live streaming. Selain itu, jemaat yang disarankan melaksanakan ibadah virtual adalah pada usia pra-lansia 45 tahun ke atas dan lansia 60 tahun ke atas. Bagi ibu hamil juga diimbau untuk beribadah di rumah. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty meminta agar gereja maupun panitia peringatan Natal memberi perhatian pada aspek ventilasi, jarak, dan durasi. “Jika terdapat kipas angin di atas maka selama puji-pujian atau bernyanyi dimatikan. Durasi ibadah sebaiknya dipersingkat, jika ada peralihan sesi dilakukan sterilisasi. Tidak ada kegiatan makan dan minum, juga salaman,” terangnya. Ia juga menegaskan bahwa selama libur Natal, pelayanan di puskesmas dan rumah sakit tetap berjalan seperti biasanya. Jika ada situasi urgent, layanan swab test tetap bisa dilakukan di klinik yang telah mengonfirmasi tetap buka, yakni Klinik Tirta dan Juanson. Sampai kemarin, jumlah kasus terkonfirmasi positif sudah mencapai 24.891, dengan 3.248 dirawat, 20.950 sembuh dan 689 meninggal dunia. (krv/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: