DPRD Kutim Harap Perusahaan di Sangatta Sumbang Mobil Sampah

DPRD Kutim Harap Perusahaan di Sangatta Sumbang Mobil Sampah

Kutim, nomorsatukaltim.com – Dengan PT KPC yang akan membuatkan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Sebagai langkah besar mengatasi permasalahan sampah di Kota Sangatta. Di mana perusahaan tambang baru bara tersebut menggunakan dana CSR. Ketua DPRD Kutai Timur, Joni, merasa perusahaan lain harusnya bisa ambil peran juga.

Caranya dengan menggunakan dana CSR mereka untuk membeli armada angkutan sampah. Karena selain belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang representatif. Kutim juga tak banyak memiliki truk pengankut sampah. Utamanya yang beroperasi di dalam Kota Sangatta. Hanya 2 unit truk yang tersedia. Armada lainnya lebih senang berada di bengkel ketimbang di jalanan. Karena sudah tua usianya.

Dari dana CSR tersebut, diasumsikan Joni bahwa 1 perusahaan bisa membantu 1 truk sampah. Sehingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim tak kebingungan lagi mengatur jadwal pengangkutan sampah hingga ke Tempat Pembuangan Akhir.

“Kita tahu kebutuhan truk sampah masih sangat kurang. Kalau dibantu perusahaan mungkin bisa memenuhi,” imbuhnya.

Sebenarnya Pemkab Kutim tak tinggal diam. Tahun depan telah disiapkan sekitar Rp 2 miliar untuk pengadaan 3 truk sampah. Namun hal itu masih dirasa kurang mengingat DLH memerlukan tambahan sekitar 6 truk lagi.

“Saat ini yang beroperasi hanya 2 truk dan masih perlu 6 truk lagi agar sampah tidak menumpuk di pinggir jalan,” bebernya.

Ia mengatakan, sebenarnya tahun ini anggaran untuk penambahan armada sampah itu tersedia. Tetapi harus tertunda karena dialihkan ke penanganan COVID-19. Tetapi ia memastikan jika tahun depan anggaran itu tidak akan diutak-atik.

“Karena untuk penanganan COVID-19 sudah disiapkan tersendiri posnya. Jadi tidak ganggu yang lain,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, DLH sangat mengharapkan pengadaan truk sampah baru. Sebab, truk yang ada sudah berumur dan mudah rusak. Sementara biaya perbaikan dalam setahun setara dengan membeli armada baru.

“Sedangkan volume sampah di Sangatta terus meningkat seiring bertambahnya penduduk,” ucap Kabid Pengelolaan Sampah DLH, Sugiyo.

Selain itu, DLH juga memerlukan alat berat seperti ekskavator. Alat itu diperlukan untuk memindahkan sampah di TPS ke truk dan dilanjutkan ke TPA. Sehingga sampah tidak sampai menggunung. “Alat berat kami juga tidak punya, selama ini pinjam punya PUPR. Kalau kami perlu harus mengajukan surat peminjaman. Ini juga menghambat,” tandasnya. (bct/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: